Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Pemalang, Solo
Tokoh Terkait
Eks Politikus Senior PDIP Pemalang Gabung PSI, Ajak Serta Barisan Jokowi Lovers
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Eks politikus senior PDI Perjuangan atau PDIP dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), Sudarsono, menambah daftar eks kader PDIP yang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saat diwawancarai Espos melalui telepon, Rabu (13/8/2025), Sudarsono mengaku terbilang senior di PDIP. Sebab dia telah sejak tahun 1998 menjadi Ketua PAC PDIP Kecamatan Pemalang.
"Kalau Pak FX Rudy [Ketua DPC PDIP Solo] bilang tiga orang yang keluar dari PDIP Solo itu dianggap kader junior, ini Sudarsono adalah kader senior di PDIP. Saya dari 1998 sampai 2005 telah menjadi Ketua PAC Kecamatan Pemalang. Dari 2005 sampai Januari 2025 Sudarsono struktur partai [di PDIP] yang tidak pernah putus," tutur dia.
Namun pada 16 Januari 2025 Sudarsono dipecat oleh DPP PDIP. Enam bulan berselang, tepatnya pada 27 Juli 2025 dia bergabung dengan PSI. Dia menyatakan langkahnya masuk PSI karena rasa cinta kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Alasan saya masuk PSI karena kecintaan saya terhadap Pak Jokowi. Saya mendengar, melihat statemen Pak Jokowi saat pembukaan Kongres PSI di Solo. Beliau untuk tahun 2029 akan maksimal, bekerja keras untuk PSI. Saya ikut arah politik Pak Jokowi," urai dia.
Sudarsono menyatakan langkahnya bergabung dengan PSI diikuti ratusan bahkan ribuan simpatisan Barisan Sudarsono Jokowi Lovers (BSJL). Walau hanya ada 650-an anggota BSJL di grup WhatsApp (WA), tapi kekuatan riil organisasi itu disebut mencapai ribuan orang.
"Jadi BSJL ini akan kami PSI kan. Ada ribuan BSJL. Karena mereka punya komunitas, keluarga. Mereka adalah para pencinta Pak Jokowi. Jadi faktor dasar mereka dengan keluarga dan komunitasnya, kami ajak ke PSI. Saya per 27 Juli masuk ke PSI, sudah ber-KTA," tegas dia.
Sudarsono menyebut BSJL tersebar di semua provinsi di Tanah Air. Tapi persebaran paling banyak BSJL di Jawa. "Selama ini mereka mayoritas dari simpatisan merah. Yang lainnya ada masyarakat umum, serta partai politik. Tapi 70 persen simpatisan merah," tutur dia.
Diberitakan Espos sebelumnya, tiga eks kader PDIP Solo yaitu Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi,dan Wawanto, resmi menyeberang ke PSI. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut mereka tidak ada artinya untuk PDIP.
"Kalau saya, mereka bertiga itu enggak ada artinya kok untuk di PDIP," ujar dia saat diwawancarai wartawan di Pucangsawit, Solo, Senin (11/8/2025) malam.
Rudy mengatakan ketiga eks kader itu tidak melakukan perintah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat Pilkada 2024. "Karena dia juga tidak melakukan perintah Ketua Umum kok. Iya [di Pilkada 2024]. Iya, tiga-tiganya," tutur eks Wali Kota Solo itu.
Menurut Rudy, ketiga eks kader yang menyeberang ke PSI belum pernah masuk struktur DPC PDIP Solo. "Belum, belum. PAC saja hanya sebagai pengurus dan juga jarang hadir untuk Saudara Ginda. Kalau Wawanto itu hanya sebatas pengurus ranting saja selesai, enggak dipilih lagi. Berarti kan tidak punya integritas dan tidak punya kredibilitas," kata dia.
Sentimen: neutral (0%)