Sentimen
Undefined (0%)
13 Agu 2025 : 02.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pati

Kasus: korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Dini Hari di Alun-Alun Pati: Sorak dan Perlawanan Massa Jelang Aksi 13 Agustus

13 Agu 2025 : 02.44 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Dini Hari di Alun-Alun Pati: Sorak dan Perlawanan Massa Jelang Aksi 13 Agustus

Esposin, PATI – Sejak dini hari Rabu (13/8/2025), Alun-alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berubah menjadi titik kumpul penuh semangat. Ribuan warga dari berbagai penjuru mulai memadati area sekitar Pendopo Kabupaten Pati, bersiap menyuarakan aspirasi mereka menjelang aksi yang dijadwalkan pada 13 Agustus.

Suasana di Alun-alun Pati terasa seperti pesta jalanan yang sarat energi. Dentuman bass dari sound menggetarkan tanah dan menggema di udara malam, membakar semangat massa yang berkumpul. Lagu-lagu lantang yang diputar menyelimuti mereka dalam aura perlawanan yang hangat dan penuh harapan.

Deru knalpot brong dari iring-iringan sepeda motor menambah hiruk-pikuk malam itu. Asap tipis bercampur aroma bensin dan keringat memenuhi udara, seolah menjadi terompet perang yang memanggil lebih banyak warga untuk bergabung.

Kehadiran aparat kepolisian yang berpatroli di lokasi tak mengurangi semangat massa. Mereka justru disambut dengan sorakan “huuuu” sebagai bentuk protes yang tegas namun damai.

Beberapa bendera One Piece berkibar di beberapa sudut, menambah warna di tengah kerumunan. Spanduk besar bertuliskan tuntutan tegas, “Pak Presiden Prabowo Pecat Bupati Sudewo Atau Jateng Boikot Partai Gerindra,” terbentang di atas gerbang Kantor Bupati Pati, menjadi simbol suara kolektif masyarakat.

Suasana di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah (Jateng), jelang aksi unjuk rasa atau demo 13 Agustus. (Espos-Adhik Kurniawan)
Suasana di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah (Jateng), jelang aksi unjuk rasa atau demo 13 Agustus. (Espos-Adhik Kurniawan)

 

Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein, menyampaikan bahwa aksi kali ini diikuti oleh sekitar 100.000 orang. Aksi ini bukan hanya tentang kekecewaan atas kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%, tetapi juga penolakan terhadap sikap arogan Bupati Sudewo yang dianggap mengabaikan aspirasi warga sebelum akhirnya membatalkan kebijakan tersebut.

“Maka kami meminta DPRD untuk melengserkan Sudewo. Dia juga pernah tersangkut kasus korupsi kereta,” ujar Husein tegas.

Meski diikuti ribuan massa, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menegaskan aksi ini berjalan damai. Husein mengimbau seluruh peserta untuk menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi oleh pihak manapun yang ingin memecah belah.

“Saya bertanggung jawab atas kelancaran aksi ini. Kami pastikan semua berjalan damai. Masyarakat diharapkan menyuarakan tuntutan tanpa anarkis,” pesannya penuh harap.

Sentimen: neutral (0%)