Sentimen
Undefined (0%)
13 Agu 2025 : 00.09
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Sragen

Keracunan Massal Siswa di Sragen, BGN Segera Perbaiki SOP Distribusi MBG

13 Agu 2025 : 00.09 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Keracunan Massal Siswa di Sragen, BGN Segera Perbaiki SOP Distribusi MBG

Esposin, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berkomitmen meningkatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah setelah kasus keracunan siswa SD dan SMP di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Dadan usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

"Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman," kata Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Peningkatan SOP Pengiriman MBG untuk Keamanan Makanan

Dadan menjelaskan SOP pengiriman MBG akan ditingkatkan agar makanan tidak disimpan terlalu lama di sekolah. Waktu ideal penyimpanan MBG di sekolah maksimal 4 jam agar makanan tidak basi dan tetap berkualitas.

"Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam," tambah Dadan.

Kronologi dan Dampak Keracunan Massal di Sragen

Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa SD dan SMP, guru, hingga anggota keluarga di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen mengalami keracunan massal yang diduga setelah mengonsumsi MBG.

Para murid dan guru yang mengonsumsi MBG di sekolah maupun yang membawa pulang makanan itu ke rumah, mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, dan diare setelah mengonsumsi MBG yang didistribusikan Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong.

Meski demikian, pemulihan para korban cukup baik dan tidak memerlukan rawat inap.

Bupati Sragen Sigit Pamungkas bersama Kapolres, Dandim, dan tim dinas terkait turun langsung ke Gemolong untuk memastikan data korban dugaan keracunan massal MBG. Hingga Selasa (12/8/2025) sore, jumlah korban terus bertambah.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sragen, Sri Subekti, menyebut jumlah korban dugaan keracunan massal mencapai 251 kasus.

Pendataan Korban Keracunan oleh Polsek Gemolong

Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kapolsek Gemolong AKP Liyan Prasetyo menyatakan dugaan keracunan tidak hanya menimpa siswa tapi juga guru.

AKP Liyan menjelaskan, indikasi keracunan muncul setelah distribusi MBG pada Senin (11/8/2025) pagi di SDN 4 Gemolong. Menu MBG terdiri dari nasi kuning, telur, daging ayam suwir, orek tempe, selada, timun, apel, dan susu.

“Setelah menerima informasi, Polsek Gemolong bersama Koramil dan UPTD Puskesmas melaksanakan pendataan dan pengecekan ke siswa serta berkoordinasi dengan sekolah,” ujar Liyan.

Berikut data siswa dan guru terdampak dugaan keracunan massal MBG di Gemolong, Sragen:

  • SD Negeri 4 Gemolong: 24 siswa dan 4 guru (mual, pusing, diare)
  • SD Negeri Gemolong: 50 siswa (mual, pusing, diare)
  • SMP Negeri 2 Gemolong: 15 siswa dan 5 guru (mual, pusing, diare)
  • SMP Negeri 1 Gemolong: 94 siswa, 1 guru, dan 2 karyawan (mual, pusing, diare).

Sumber: Pendataan Polsek Gemolong, Sragen.

Sentimen: neutral (0%)