Sentimen
Undefined (0%)
11 Agu 2025 : 12.03
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Paramadina

Kab/Kota: Pasar Baru

Tokoh Terkait

Perjanjian Dagang Indonesia-Peru Diteken, Peluang Ekspor Makin Terbuka

11 Agu 2025 : 12.03 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Perjanjian Dagang Indonesia-Peru Diteken, Peluang Ekspor Makin Terbuka

Espos.id, JAKARTA — Indonesia berpotensi mengekspor produk tekstil, sepatu, hingga mesin ke Peru dengan ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Peru (Indonesia—Peru CEPA/IP—CEPA) pada hari ini, Senin (11/8/2025).

Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan dengan adanya IP—CEPA, maka membuka keuntungan baru bagi Indonesia, yakni berupa potensi pasar ekspor baru dan peluang diversifikasi tujuan ekspor. Namun, Wijayanto mengingatkan pemerintah perlu memastikan utilisasi perjanjian IP—CEPA yang cukup tinggi agar perjanjian dagang ini berjalan efektif dan memberi manfaat di sektor perdagangan.

“Artinya, diikuti langkah konkret berupa peningkatan ekspor. Kita perlu fokus pada perbaikan daya saing dan diversifikasi produk, ini diperlukan kolaborasi lintas kementerian,” tuturnya. 

Wijayanto juga mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka pasar baru dengan mempercepat perjanjian dagang. “Kita patut acungi dua jempol untuk Kemendag, yang sangat agresif membuka pasar baru di luar negeri. Kendatipun ekonomi Peru tidak terlau besar, tetap saja ia berperan penting untuk diversifikasi ekspor kita, apalagi situasi dunia makin dinamis,” ungkapnya. S

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan perjanjian dagang Indonesia—Peru CEPA telah rampung dan akan ditandatangani pada 11 Agustus 2025. “Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru [Dina Boluarte] juga mau ke sini, tanggal 11 [Agustus 2025], jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” kata Budi di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Sementara Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dan Peru (IP-CEPA) menjadi momentum untuk meningkatkan perdagangan kedua negara dengan adanya pembukaan akses pasar yang lebih besar. 

Roro mengatakan perdagangan Indonesia dan Peru mencatatkan pertumbuhan rata-rata 15% per tahun, dalam empat tahun terakhir. Pemerintah Indonesia optimistis tren ini akan terus meningkat seiring dengan penandatangan IP-CEPA yang akan berlangsung hari ini di Istana Negara, Jakarta.

"IP CEPA diharapkan meningkatkan daya saing produk pertanian dan ekspor. Selain itu, IP-CEPA juga menjadi jalur strategis bagi Peru untuk mengakses pasar besar Asia Tenggara," ujar Roro saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Peru di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Senin.

Total perdagangan Indonesia dengan Peru pada 2024, mencapai US$479 juta. Ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$329,4 juta, sedangkan impor dari Peru sebesar US$149,6 juta. Ekspor utama Indonesia ke Peru, antara lain sepeda motor, mobil, alas kaki dan minyak kelapa sawit. Sedangkan impor utama dari Peru, yaitu kakao, berries, pupuk dan produk pertanian lainnya. 

Roro mengatakan dalam perjanjian IP-CEPA, Indonesia akan menghapus tarif sekitar 85% untuk lebih dari 9.700 produk asal Peru. Sementara Peru akan menghapus 87% tarif untuk lebih dari 6.900 produk asal Indonesia. 

Lebih lanjut, penandatanganan IP-CEPA juga menjadi perjanjian kerja ekonomi komprehensif yang kedua antara Indonesia dengan kawasan Amerika.

Ia juga mengatakan beberapa strategi yang akan dijalankan untuk meningkatkan surplus perdagangan kedua negara adalah dengan peningkatan volume dagang, fasilitasi alih teknologi di sektor tertentu, serta membangun kerangka kerja yang memperkuat hubungan ekonomi, mendorong kemakmuran, serta membangun solidaritas dalam menghadapi tantangan global. 

"Kita juga akan bernegosiasi untuk perjanjian investasi dan jasa guna memperkuat hubungan bilateral. IP-CEPA ini akan membuka akses bebas tarif bagi produk Peru seperti cokelat, gula dan beras ke pasar Indonesia," kata Roro.

Roro menekankan bahwa kerja sama Indonesia dan Peru diharapkan tidak hanya sekadar masalah perdagangan, tetapi juga mempererat hubungan budaya dan masyarakat. 

Sentimen: neutral (0%)