Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
SMA Batik 1 Solo Hadirkan Pembelajaran Nyata Lewat Kunjungan Edukatif ke Rutan
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, SOLO - Dalam upaya menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan bermakna, SMA Batik 1 Solo mengadakan kegiatan outing class ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surakarta pada Jumat (8/8/2025).
Sebanyak 35 siswa didampingi oleh 4 guru pendamping berkesempatan langsung melihat dan memahami proses pemasyarakatan dari dekat.
Kepala SMA Batik 1 Solo, H. Mohamad Setio Nugroho, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menekankan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran luar kelas yang bertujuan memperluas wawasan siswa, khususnya dalam memahami sistem hukum dan pembinaan di Indonesia.
“Kami ingin siswa tidak hanya memahami teori dari buku, tetapi juga mampu melihat realita dan proses kehidupan sosial secara langsung. Ini adalah bentuk pendidikan karakter sekaligus refleksi sosial,” kata Mohamad dalam siaran pers.
Di Rutan Kelas 1 Surakarta, para siswa disambut langsung oleh Kepala Rutan, Bhanad Shofa Kurniawan, A.Md.IP., S.H., M.M.
Sebelum acara dimulai, Kepala Rutan juga sudah berbincang hangat dengan kepala sekolah untuk sedikit mengenang masa lalu selama duduk di bangku sekolah di SMA Batik 1. Di ruang karutan, alumnus tersebut menyampaikan kedisiplinan yang didapat dari SMA Batik 1 menjadi bekalnya untuk bekerja.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama dan doa yang dipimpin Wakil Kepala bidang Humas SMA Batik 1 Surakarta, Mulyono.
Pada kesempatan tersebut Bhanad memaparkan tentang tugas dan fungsi lembaga pemasyarakatan serta berbagai program pembinaan yang dijalankan di dalam rutan. Sesi ini memberikan sudut pandang baru bagi siswa tentang pentingnya rehabilitasi dan reintegrasi sosial dalam sistem peradilan.
Kegiatan outing class di rutan tidak hanya membuka wawasan siswa mengenai dunia pemasyarakatan, tetapi juga menumbuhkan empati dan kesadaran sosial.
SMA Batik 1 Solo berharap pengalaman dari kegiatan kunjungan dapat memperkaya perspektif siswa dalam melihat dinamika kehidupan bermasyarakat dan pentingnya proses pembinaan dalam menciptakan perubahan.
Rutan Kelas 1 Surakarta pun menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk sinergi positif antara dunia pendidikan dan lembaga pemasyarakatan.
“Kami sangat mengapresiasi gagasan dan kehadiran siswa-siswi SMA Batik 1. Kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting untuk menanamkan pemahaman bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang hukuman, tetapi tentang memberi harapan dan kesempatan kedua,” ujar Bhanad.
Melalui outing class tersebut, SMA Batik 1 Surakarta mendorong terwujudnya pembelajaran yang berkesadaran dan menggembirakan. Siswa diajak menyelami kenyataan sosial yang seringkali tidak dijumpai dalam ruang kelas.
Dengan melihat langsung proses pembinaan warga binaan, siswa belajar memahami sisi kemanusiaan di balik sistem hukum. Kesadaran tersebut penting agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kritis, berempati, dan tidak mudah menghakimi.
Selain itu, kunjungan siswa ke rutan menjadi pembelajaran yang bermakna karena siswa tidak hanya mengandalkan hafalan, melainkan juga membangun sinergi antara teori dengan kehidupan nyata. Mereka dapat mengaitkan pelajaran PPKn, Sosiologi, bahkan Pendidikan Agama dengan realitas di lapangan. (NA)
Sentimen: neutral (0%)