Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda
Hewan: Bebek
Kab/Kota: Boyolali, Gunungkidul, Lombok, Malang, Semarang, Tasikmalaya, Yogyakarta
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Cerita Omar Bule, Bocah SD Semarang Juara Balap tapi Tak Boleh Gas di Jalan Raya
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Sabtu sore, pukul 16.00 WIB, suasana Sirkuit Mijen, Kota Semarang, terasa hangat. Di sudut lapangan, seorang bocah berkulit putih sedang berlari-lari kecil sambil menarik benang layang-layangnya. Dialah Omar Bule, bocah 11 tahun yang sudah malang melintang di berbagai ajang balap motor.
Sore itu, ia sejenak melupakan deru mesin dan aroma aspal, Omar Bule larut dalam permainan yang menjadi hiburan sederhana di tengah kesibukannya. Namun, waktu bermain itu tak lama. Dari kejauhan, sang ayah, Fuad Khudori, memanggilnya. “Omar, latihan sesi terakhir!”
Seperti refleks, Omar Bule langsung berlari menuju paddock, melepas layang-layang, lalu dengan cekatan mengenakan wearpack, sarung tangan, dan helm. Dalam hitungan menit, ia sudah siap menunggang motor sport 250 cc yang menantinya di pit lane.
Begitu mesin dinyalakan, suara knalpot memecah keheningan. Espos menyaksikan langsung betapa lihainya Omar melibas tikungan demi tikungan. Setiap momen cornering dijalani tanpa ragu, tubuhnya miring nyaris sejajar aspal, ban motor mencengkeram kuat, dan garis balapnya nyaris sempurna.
Bagi orang yang tak mengenalnya, mungkin sulit percaya jika anak ini baru duduk di kelas 6 SD Al Azam, Tembalang. Bakat Omar tak muncul begitu saja. Dia mulai mengenal dunia balap sejak TK, menggunakan motor mini GP.
“Kalau lagi balapan kadang sambil nyanyi atau ngomong sendiri,” kata Omar Bule sambil tersenyum malu saat bercerita kepada Espos, Sabtu.
Pengalaman terjauhnya adalah ketika ia turun di ajang di Sirkuit Mandalika, Lombok. Baginya, sirkuit itu indah dan menantang. Sedangkan rival terberatnya ialah seorang pembalap junior dari Yogyakarta yang rajin sekolah balap.
Jadwal latihannya padat. Sekali latihan, Omar Bule menjalani 4-5 sesi, masing-masing 10-15 lap. Omar Bule pernah menimba ilmu di berbagai sekolah balap, mulai dari Sentul, Dony Racing School, hingga pelatihan privat di Tasikmalaya dan Gunungkidul.
Lebih jauh, penyuka Marc Márquez dan Fabio Quartararo ini terus mengasah teknik menikung, membungkuk, serta menjaga kecepatan stabil di tikungan, tanpa mengorbankan prestasinya di sekolah.
Fuad Khudori, sang ayah, menceritakan bahwa awal 2019 ia mengajak anaknya menonton balap mini GP di Boyolali, yang kemudian membuat sang putra jatuh cinta pada dunia balapan.
“Pulang dari situ, dia langsung minta dibelikan motor. Awalnya cuma muter-muter di komplek perumahan, tapi lama-lama ikut komunitas di Mijen dan mulai naik podium di beberapa event,” kenangnya.
Menurut Fuad, pandemi Covid-19 sempat menghentikan langkah Omar Bule menjadi pembalap. Sirkuit tutup, event ditiadakan selama setahun. Namun tahun 2021 menjadi awal kembalinya Omar Bule ke dunia balap.
Saat itu, ia mulai naik kelas ke motor bebek 100-150 cc dan dilatih oleh Candra Gunawan, mantan pembalap top era 1990-an yang masih menjadi mentornya hingga kini. Setelah itu Omar Bule bergabung dengan tim Laturama Honda Semarang, yang membawanya menjejakkan kaki di Mandalika dan mengikuti sejumlah event balapan profesional.
“Sering podium, banyak pialanya di rumah. Juara 3 pernah, juara 2 pernah, juara 1 juga pernah. Kalau Kejurdas tahun kemarin di Mijen, dia podium dua,” ujar Fuad dengan bangga.
Meski jago di sirkuit, Omar Bule dilarang keras ayahnya mengendarai sepeda motor di jalan raya karena dinilai berbahaya dan usianya belum cukup. Bahkan untuk berangkat sekolah pun ia tak diizinkan, lantaran di sirkuit ada proteksi sementara di jalan raya banyak faktor tak terduga
“Risikonya beda. Di sirkuit ada proteksi, di jalan raya banyak faktor tak terduga. Bahkan nanti semisal dia sudah punya SIM pun belum tentu saya izinkan,” terangnya.
Menariknya, Fuad tidak memiliki latar belakang sebagai pembalap. Dia hanyalah seorang wiraswasta yang memahami passion anaknya dan berusaha menjaga keseimbangan antara prestasi di balap dan pendidikan akademisnya.
“Akhir tahun ini atau awal tahun 2026, targetnya Omar Bule masuk Astra Honda Racing School di Jakarta, sebagai pintu menuju kompetisi internasional,” tandas Fuad.
Sentimen: neutral (0%)