Sentimen
Undefined (0%)
9 Agu 2025 : 07.34
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Partai Terkait
Tokoh Terkait

AI untuk UKM: Akal is Important

9 Agu 2025 : 07.34 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Kolom

AI untuk UKM: Akal is Important

Setelah beberapa kali saya memerintahkan AI untuk menuliskan artikel menarik dan menggugah pembaca tentang pentingnya pemanfaatan AI untuk pelaku UKM, ternyata saya masih belum puas dengan hasilnya. 

Entah saya yang salah dalam memberikan prompt atau kurang detail, sehingga rekomendasi artikel dari AI belum layak untuk saya bagikan. Padahal konteksnya jelas: saya diundang sebagai narasumber untuk berbagi tentang pemanfaatan AI dalam workshop bertema Empowering with AI for MSME yang diselenggarakan oleh Solopos Media Group beberapa hari lalu.

AI atau Artificial Intelligence atau disebut sebagai "Akal Imitasi", saat ini hadir begitu menggoda. Baik yang gratis maupun berbayar, semuanya terlihat sangat menarik. Seolah-olah semua pekerjaan bisa diambil alih oleh AI. Di sinilah letak tantangannya.

Dalam workshop tersebut, saya mengingatkan para pelaku UKM yang hadir bahwa kita memang butuh AI untuk membantu pengembangan bisnis. "Tapi jangan pernah bergantung sepenuhnya pada AI." Kita harus mampu "menjinakkan" AI agar bisa mengikuti keinginan kita sebagai pemilik bisnis.

Bagi pelaku UKM yang mengandalkan media sosial dalam menjual produk, AI bisa menjadi sumber benchmark atau inspirasi unggahan. Dengan bantuan AI, pelaku UKM bisa kembali aktif mengunggah di media sosial. 

Bahkan bukan hanya soal narasi unggahan—AI juga bisa membantu membaca tren pasar harian maupun tahunan. Selain narasi, AI juga sigap memberikan ide dalam bentuk visual, termasuk video dan musik.

Lantas, bagaimana cara menjinakkannya?

Tuhan memberikan kita akal—ini adalah kekuatan yang luar biasa. Kata guru saya (Oom Budiman Hakim) , dalam berkarya selalu gunakan dua ruang: ruang ide atau imajinasi dan ruang editing

Gunakan AI untuk membantu mencari inspirasi dan ide di ruang pertama. Kemudian, olahlah ide tersebut agar lebih bermakna di ruang kedua—ruang editing.

Nah, saat proses editing inilah jangan lupa gunakan kekuatan akal kita. Jadikan "Akal Imitasi" punya makna yang sesungguhnya. Akal manusia memiliki kemampuan membaca dan memahami konteks yang mendalam. AI tidak mengenal etika, namun akal kitalah yang menuntun agar hasilnya beretika. Itulah makna AI yang sebenarnya: Akal is Important

Teknologi hanyalah alat. Yang menentukan nilai dan dampaknya adalah bagaimana kita—manusia dengan akal sehat—menggunakannya. UKM yang cerdas bukan yang sepenuhnya mengandalkan AI, melainkan yang bisa berkolaborasi dengan AI sambil tetap mempertahankan sentuhan manusiawi dalam bisnisnya.

---

Akhirnya, saya meminta AI untuk memeriksa typo tulisan saya ini. Dan hasilnya seperti yang Anda baca saat ini. 

Daeng Acid, Jakarta 8/8/25

Penulis adalah Assistant Vice President External Communication, PT Telkom Indonesia

Sentimen: neutral (0%)