Bupati Pati Jelaskan Kenaikan PBB hingga 250%, Siap Turunkan Lagi dengan Syarat
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, PATI – Bupati Pati, Sudewo, meluruskan bahwasanya kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250% tersebut bukan angka paten.
Oleh karenanya, bagi masyarakat desa yang merasa keberatan, bisa mengajukan permohonan penurunan kenaikan.
“Kenaikkan 250% itu tidak semuanya. Itu maksudnya hanya maksimal 250%,” kata Sudewo dalam pernyataan video yang diterima Espos, Kamis (7/8/2025).
Klaim Sudewo, banyak desa yang kenaikkannya tak sampai 100%. Bahkan, saat ini, pembayaran PBB-P2 di Pati secara keseluruhan sudah hampir mencapai 50%.
“Di bawah 100%, di bawah 50%, jauh lebih banyak. Kalau ada yang nuntut 250% supaya diturunkan, akan saya tinjau ulang,” ucapnya.
Terpisah, Kades Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Pati, Sulistyono, mengaku dengan populasi warga desanya lebih dari 500 kepala keluarga (KK), hampir seluruhnya sudah membayar PBB sejak beberapa hari terakhir. Ia mengaku setelah mengetahui pungutan dinaikan secara drastis, rata-rata warganya tidak keberatan.
“Walaupun awalnya kaget, tetapi untuk Desa Wukirsari, warga menerima. Karena kebanyakan warga desanya tidak memiliki lahan rumah yang luas,” kata Sulistyono saat dihubungi Espos.
Sulistyono juga mengamini pernyataan Bupati Sudewo bahwa Kabupaten Pati tidak pernah mengalami kenaikan PBB selama 14 tahun. Bahkan di Desa Wukirsari, terakhir kali PBB dinaikan tahun 2012 silam.
“Sampai sekarang enggak pernah naik lagi. Ya mungkin itu yang dimaksud Pak Bupati,” ucapnya.
Adajya kenaikan pungutan sebesar 250% ini, Sulistyono menuturkan PBB yang dibayarkan tiap warganya antara Rp30.000 sampai Rp250.000. Ia berharap kenaikan PBB saat ini, paling tidak bisa membantu pembangunan infrastruktur Desa Wukirsari.
Mengingat pada tahun kemarin bagi hasil PBB, Desa Wukirsari memperoleh pagu Rp50 juta. Maka dengan naiknya pungutan PBB sebesar 250%, harapannya desanya dapat bagi hasil lebih besar.
“Kami harapannya dapat pagu bagi hasil PBB yang melebihi tahun kemarin. Soalnya jalan desa mesti diperbaiki, kami juga ingin memperbaiki jalan makom [permakaman], jalan tembus dan jalan lainnya,” pungkasnya.
Sentimen: neutral (0%)