Sentimen
Undefined (0%)
7 Agu 2025 : 08.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukoharjo

Partai Terkait

Warga Sukoharjo Didorong Laksanakan Gerakan Goez Asik, Ini Tujuannya

7 Agu 2025 : 08.08 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Warga Sukoharjo Didorong Laksanakan Gerakan Goez Asik, Ini Tujuannya

Esposin, SUKOHARJO–Kabupaten Sukoharjo menggencarkan Gerakan Olah Eco Enzym Atasi Sampah Organik (Goez Asik). Gerakan ini untuk mengurangi sampah rumah tangga.

Eco enzym adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik yang dicampur dengan gula dan air. Pemanfaatan eco enzym menjadi solusi atas beragam permasalahan sampah di Kabupaten Sukoharjo. 
Inovasi dalam bentuk gerakan ini lolos sebagai finalis Top 45 Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025 yang diselenggarakan Kementerian  Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).

Inovasi Goez Asik diinisiasi oleh komunitas Eco Enzym Nusantara Sukoharjo dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo. Gerakan mengolah sampah organik rumah tangga dan pemanfaatan eco enzym digencarkan dengan melibatkan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan masyarakat di perdesaan.

“Sebagian sampah rumah tangga merupakan sampah organik, seperti sayuran dan buah-buahan. Sampah organik itu bisa diolah menjadi eco enzym yang memiliki banyak manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Ketua Eco Enzym Nusantara Sukoharjo, Dewi Surya Ningrum, Rabu (6/8/2025).

Saat ini, volume sampah yang masuk ke tempat pemrosesan akhir (TPA) di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari semakin tinggi. Rata-rata volume sampah yang dibuang ke TPA Mojorejo sekitar 200 ton setiap hari. Saat libur perayaan Lebaran, volume sampah melonjak tajam menjadi 220 ton-230 setiap hari. Sementara, lahan TPA terbatas sehingga membutuhkan pola penanganan sampah yang efektif dan efisien. 

“Dengan memanfaatkan eco enzym diharapkan volume sampah yang masuk ke TPA Mojorejo berkurang. Pemkab Sukoharjo tak perlu lagi menambah lahan TPA Mojorejo untuk menampung sampah rumah tangga,” imbuh dia.
Selain mengurangi penumpukan sampah, cairan eco enzym bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Contohnya digunakan untuk membersihkan lantai, kamar mandi, dan peralatan di dapur. Eco enzym juga bisa diolah menjadi sabun muka yang ramah lingkungan.

Eco enzym juga bisa diolah menjadi pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah sehingga hasil panen berlimpah. “Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat eco enzym. Eco enzym menjadi cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan rumah tangga, pertanian, dan kesehatan,” ujar dia.

Dewi melanjutkan gerakan Goez Asik terus digencarkan dengan melibatkan komunitas masyarakat dan instansi pemerintah di 167 desa/kelurahan di Sukoharjo. Mereka diberi edukasi mengenai cara mengolah sampah organik menjadi eco enzym.

Dengan gerakan ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang masuk ke TPA Mojorejo sekaligus memantik partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalah sampah.

Infografis Sampah Sukoharjo (Solopos/Whisnupaksa)
Infografis: Whisnupaksa

Terpisah, Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto mendorong masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah rumah tangga, seperti dengan memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah. 

Gerakan memilah sampah terutama plastik dari rumah diharapkan mampu menekan volume sampah yang relatif tinggi di Sukoharjo. Sampah kardus, botol bekas air mineral, hingga galon bekas air minum dikumpulkan dan disetor ke bank sampah.

Upaya itu dituangkan dalam surat edaran tentang kewajiban melaksanakan pengelolaan sampah di tingkat desa/kelurahan. Pemerintah desa/kelurahan wajib membentuk minimal satu bank sampah unit di setiap rukun warga (RW) dan satu bank sampah induk di setiap kecamatan.

“Kami terus mendorong peran serta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi cairan eco enzym yang memiliki banyak manfaat. Kuncinya adalah konsisten dan kontinyu, tidak hanya sekali atau dua kali,” ujar dia.

Sentimen: neutral (0%)