Sentimen
Undefined (0%)
2 Agu 2025 : 20.02
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kab/Kota: Salatiga

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Perkuat Kompetensi Komunikasi Publik, UKSW Latih Pengelola Situs & Medsos

2 Agu 2025 : 20.02 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Perkuat Kompetensi Komunikasi Publik, UKSW Latih Pengelola Situs & Medsos

Espos.id, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Divisi Promosi dan Komunikasi Publik (Divprom Komblik) menyelenggarakan pelatihan Penguatan Kompetensi Pengelola Website dan Media Sosial Fakultas dan Direktorat di Diplomacy Room, Selasa (29/7/2025).

Kegiatan selama sehari ini diikuti 33 peserta, terdiri atas para pengelola situs dan media sosial yang ada di lingkungan kampus dan dari Sekolah Kristen Satya Wacana.  Kepala DivProm Komblik, Esti Maria Margi Astuti, S.Sos., menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman komprehensif serta solusi praktis yang berguna untuk memperkuat kompetensi pengelola website dan media sosial.

Dia berharap melalui kegiatan ini para peserta dapat mengolah ide kreatif mereka untuk menghasilkan output yang menunjang laman setiap unit. “Pada dasarnya, workshop ini diadakan karena kami ingin informasi kampus tersampaikan dengan optimal kepada publik sehingga bisa mengangkat brand fakultas dan universitas,” katanya. 

Esti Maria Margi Astuti juga menegaskan peserta dalam pelatihan ini merupakan ujung tombak untuk membangun reputasi fakultas maupun universitas melalui informasi yang dibagikan dari website dan media sosial masing-masing fakultas dan unit. 

Dikemas dalam bingkai diskusi interaktif, acara ini menghadirkan empat praktisi media massa sebagai narasumber. Mereka adalah Pemimpin Redaksi Suara Baru R. Widiyartono yang menyampaikan materi tentang Memahami dan Membuat Berita dan Redaktur Pelaksana Solopos Media Group Syifaul Arifin yang mengupas tuntas tentang topik Cek Fakta untuk Pengelola Konten

Pemateri lainnya adalah Koordinator Production Video Tribun Jateng Kristiyawanto yang membawakan topik mengenai Bikin Konten Menarik Pakai Alat Sederhana serta Asisten Manajer Digital Tribun Jateng Galih Permadi yang mengupas tentang materi Manajemen Sederhana untuk Medsos Fakultas dan Direktorat.

Kegiatan ini dimoderatori oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Budhi Widi Astuti, S.I.Kom., MA, CPS®, CDS., dan Kepala Bagian Komunikasi Publik Anggraeni Upik Pratiwi, S.Psi.

Akurasi Hindari Hoaks

Dalam paparannya, Widiyartono mengajak para peserta untuk memahami pentingnya mengenal berbagai jenis dan unsur berita. “Berita bukanlah cerita atau opini. Beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam menulis berita adalah berita harus akurat, narasumbernya jelas, harus ada peristiwa, dan bisa dipertanggung jawabkan,” katanya. 

Di sisi lain, Syifaul Arifin mengajak para peserta untuk melihat pentingnya melakukan verifikasi informasi atau cek fakta sebagai langkah awal dalam mengelola media digital. Sebelum membagikan atau memproduksi konten, lanjutnya, para peserta harus melakukan cek fakta terlebih dahulu. “Sebelum terjadinya penyebaran hoaks yang merugikan banyak pihak, kita bisa melakukan prebunking yaitu tindakan proaktif untuk mencegah atau mengantisipasi hoaks tersebut,” imbuhnya. 

Tak hanya mendapatkan wawasan dalam penulisan berita, para peserta juga diperkaya dengan pengetahuan praktis dalam membuat konten media sosial. Pada sesi ini, Kristiyawanto memaparkan empat tahap membuat konten yakni tahap pra produksi, produksi, pasca produksi, dan live event. “Langkah pertama dalam membuat sebuah konten yaitu memiliki ide atau gagasan yang sesuai dengan target audience,” terangnya. 

Kristiyawanto juga membagikan sejumlah tips dalam pengambilan camera shots untuk menghasilkan visual yang menarik dan komunikatif serta memahami pentingnya komposisi gambar hingga gerakan kamera sebagai dari pengetahuan praktis yang dapat meningkatkan kualitas produksi konten. 

Sementara itu, Galih Permadi mengajak para peserta untuk aktif dalam menulis di media massa dan pentingnya membangun personal branding di media sosial. “Media sosial berfungsi untuk membangun personal branding bagi perseorangan para pengusaha, pejabat ataupun tokoh masyarakat. Jadilah seseorang yang bisa menginspirasi, mengedukasi, memberikan informasi, dan menyumbangkan inovasi,” imbuhnya. 

Antusiasme para peserta tergambar jelas pada sesi diskusi, di mana mereka aktif bertanya jawab dengan para pembicara. Kesan positif pun turut disampaikan oleh Arya Pradana, S.Kom., pengelola website dan media sosial dari Fakultas Hukum, yang merasa mendapatkan banyak manfaat dari workshop tersebut.

“Materinya sangat informatif, narasumbernya seru, dan komunikatif. Workshop ini memberi banyak insight baru dan masukan yang berharga. Rasanya jadi makin semangat untuk upgrade cara kelola media digital. Kegiatan keren seperti ini wajib banget diadakan secara rutin,” ungkap Arya. 

Peserta lainnya, Yuliana Marshaluneta, S.Pd., pengelola website dan media sosial dari Direktorat Kerja Sama juga mengungkapkan kesan yang sama. “Workshop ini sangat eye-opening dan informatif. Membuat kita sadar bahwa publikasi di website dan media sosial bisa sangat powerful, memberikan dampak pada branding institusi,” bebernya.  

Acara workshop ini menjadi salah satu wujud nyata UKSW terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Selain itu kegiatan ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 pendidikan berkualitas.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.

Sentimen: neutral (0%)