Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 19.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo, Sragen

Soloraya Great Sale Jadi Laboratorium Pelaku Usaha Terapkan Aglomerasi

30 Jul 2025 : 19.02 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Soloraya Great Sale Jadi Laboratorium Pelaku Usaha Terapkan Aglomerasi

Esposin, SOLO--Pelaksanaan Soloraya Great Sale bukan sekadar event tahunan biasa. Acara yang digelar selama sebulan penuh di Bulan Juli 2025 itu disebut menjadi laboratorium bagi dunia usaha di Solo dalam menjalankan konsep aglomerasi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo yang juga Ketua Panitia Soloraya Great Sale 2025, Ferry Septha Indriyanto, menyampaikan tahun ini merupakan pelaksanaan Soloraya Great Sale kali pertama setelah sebelumnya hanya digelar di lingkup Kota Solo, yakni Solo Great Sale.

Ajang tersebut digelar untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang ingin mengautkan kolaborasi lintas wilayah. 

"Kami melihat ada satu program Gubernur Jawa Tengah yang sangat menarik, yakni untuk mengimplementasikan kolaborasi lintas daerah. Dari situlah kami menginisiasi mengembangkan Soloraya Great Sale yang awalnya hanya ada di Solo, kini kami kembangkan untuk mencakup tujuh kabupaten/kota di Soloraya," kata dia dalam dalam Rembuk Soloraya dengan tema Integrasi Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, yang digelar di Ruang Radya Litera, Griya Solopos, Solo, Selasa (29/7/2025). 

Soloraya Great Sale fokus pada tiga sektor utama, yakni perdagangan, pariwisata dan investasi. Hingga 26 Juli 2025 kemarin, total transaksi telah mencapai Rp10,3 triliun. Sedangkan untuk frekuensi transaksi telah mencapai 5.273.000 transaksi. 

Diakuinya bahwa dari jumlah transaksi tersebut masih didominasi oleh sektor perdagangan dan pariwisata. Sedangkan untuk sektor investasi belum menunjukkan hasil signifikan. Untuk itu ke depan diharapkan kolaborasi antardaerah bisa lebih dikuatkan untuk lebih menarik investor masuk. 

Menurutnya untuk mewujudkan kolaborasi, tentunya butuh sinkronisasi antardaerah, terlebih dalam hal kebijakan. Ketika arah kebijakan yang telah mengacu pada aspek kebersamaan, diharapkan tidak lagi ada istilah duplikasi program, tarik-menarik kepentingan antarwilayah, kemudian tidak sinkronnya kebijakan antardaerah dan lainnya yang ujungnya justru akan menghilangkan daya saing wilayah. 

Dia mengatakan dalam menumbuhkan iklim investasi tentunya juga harus melihat potensi wilayah secara menyeluruh. Dia mencontohkan ketika ada investor tertarik berinvestasi di Sragen tentunya tidak hanya melihat potensi yang ada di Sragen, tapi lebih luas, yakni termasuk daerah-daerah sekitar. 

"Tapi bayangkan saja kalau investor datang ke Soloraya masih berhadapan dengan 7 regulasi pimpinan daerah yang berbeda-beda. Betapa rumitnya, kompleksnya. Itu juga akan membuat investasi itu memiliki stigma yang tidak sincronize dengan tujuan pembangunan," lanjutnya. 

Dia juga mengatakan investasi menjadi sektor yang penting dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. Ketika dari pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029 nanti, maka menurutnya hal itu akan sulit dicapai tanpa adanya investasi.

Dia menambahkan Soloraya Great Sale terbentuk sebagai laboratorium para pelaku usaha di Soloraya. Melalui Pelaksanaan Soloraya Great Sale yang tidak mendapatkan sepeser pun anggaran pemerintah, pelaku usaha ingin menunjukkan bahwa dari sektor swasta juga bisa memadukan pariwisata, memadukan perdagangan termasuk UMKM dan lainnya melalui kolaborasi lintas daerah.

Menurutnya skema tersebut tentunya akan semakin kuat ketika juga didukung dengan kebijakan daerah yang terpadu. 

Pada sesi diskusi, kalangan pelaku UMKM juga menyebutkan bahwa Soloraya Great Sale menjadi etalase produk lokal serta bisa memperluas pasar. Sebab produk UMKM juga berkesempatan hadir di hotel, instansi, mall hingga bandara melalui. 

"Lalu pertanyaan yang mungkin juga terbersit di pikiran pelaku UMKM lainnya adalah, jika Soloraya Great Sale ini berakhir, lalu produk kami mau dipamerkan di mana?" kata salah satu tamu yang hadir pada acara tersebut, dari Solo Preneur, Maliana. 

Pertanyaan tersebut tentunya juga menjadi PR bersama dalam rangka menumbuhkan perekonomian di Soloraya. 

Sentimen: neutral (0%)