Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 20.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Tangki

BPBD Boyolali Anggarkan Rp450 Juta untuk Bikin Sumur Uji di 3 Kecamatan

30 Jul 2025 : 20.47 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

BPBD Boyolali Anggarkan Rp450 Juta untuk Bikin Sumur Uji di 3 Kecamatan

Esposin, BOYOLALI--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menganggarkan Rp450 juta untuk pembuatan sumur uji pada 2025 ini.

Kepala BPBD Boyolali, Suratno, mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk pembuatan sumur uji di tiga kecamatan.

“Pemkab Boyolali sejak 2023 sampai 2025 ini terus menganggarkan untuk mitigasi yaitu pembuatan sumur uji. Tahun ini dianggarkan Rp450 juta untuk pembuatan sumur uji di tiga titik yaitu Kecamatan Tamansari, Kemusu, dan Wonosegoro,” kata dia kepada Espos, Rabu (30/7/2025).

Ia berharap pembuatan sumur uji bisa menghasilkan sumber mata air dan nantinya bisa memenuhi kebutuhan air di titik-titik tersebut.

Suraton menjelaskan sumur uji adalah sumur dalam yang digunakan untuk mencari titik air di wilayah kering. Bersifat menguji titik air, ia pun berharap sumur tersebut benar-benar bisa menemukan sumber mata air baru.

Sebelumnya diberitakan, BPBD Boyolali baru menerima satu permintaan dropping air bersih pada musim kemarau 2025. Diketahui, musim kemarau terjadi sejak Mei/Juni dan diprediksi puncaknya terjadi pada Juli-Agustus 2025.

Kepala BPBD Boyolali, Suratno, mengatakan pihaknya baru menerima surat permintaan dropping air bersih dari Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu pada Senin (28/7/2025).

Lalu, pada Selasa (29/7/2025), BPBD Boyolali mengirimkan dua tangki air ke sana.

Sekitar 300 tangki dengan anggaran sekitar Rp140 juta telah disiapkan untuk dropping air bersih ke wilayah yang membutuhkan. Ada pula lima armada truk tangki yang akan mengirimnya.

Ketika anggaran tersebut kurang, maka akan membangun sinergitas dengan lembaga lain demi memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat.

Untuk meminta bantuan dropping air bersih, Suratno menjelaskan caranya cukup mudah. Yaitu dengan mengirimkan surat lewat Ketua RT/Ketua RW/kepala desa lalu dikirimkan ke BPBD Boyolali atau WhatsApp Pusdalops BPBD Boyolali.

Sentimen: neutral (0%)