Esposin, SUKOHARJO – Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) terus berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi para mahasiswanya. Kali ini, UIN Surakarta kembali menggelar Program Pengembangan Bahasa untuk mahasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). 

Sebanyak 500 mahasiswa mengikuti seleksi untuk mengikuti program ini, tetapi hanya 40 orang yang terpilih dengan rincian 25 mahasiswa akan mengikuti kursus bahasa Inggris, sementara 15 lainnya kursus bahasa Arab. Sebanyak 40 mahasiswa itu pun dikirim ke Pare, Kediri pada Senin (28/7/2025).

Program ini tentu disambut dengan sangat baik oleh Wakil Rektor III (WR III) Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Dr. H. Abd. Faishol. 

WR III berharap agar kegiatan kursus bahasa asing bisa berdampak terhadap kompetensi para mahasiswa yang dikirim ke Pare. Selain itu, ia berpesan agar mereka menjaga nama baik UIN Surakarta selama di sana. 

“Kegiatan pengembangan bahasa ini merupakan amanah besar yang harus dipikul oleh peserta yang lolos dengan menjaga nama baik almamater UIN Raden Mas Said Surakarta dan mampu membawa impact setalah pendidikan selama satu bulan berakhir,” ucapnya.

Di sisi lain, Wakil Rektor yang sering disapa Abah ini merasa sangat bangga dengan adanya program serupa. Sebelumnya, program pengembangan kompetensi mahasiswa KIPK UIN Surakarta mampu menghasilkan satu buku dan satu jurnal yang sudah terbit. 

Buku tersebut berjudul Raden Mas Said (KGPAA Mangkunagara I): Pemikiran, Perjuangan, dan Situs Peninggalan. Adapun jurnalnya berjudul Academica: Jurnal of Multidisciplinary Studies. Harapannya, mahasiswa KIPK yang dikirim ke Pare tahun ini bisa mengikuti jejak para seniornya.

“Saya sangat bangga dengan terbitnya buku dan jurnal yang merupakan hasil karya mahasiswa KIPK UIN Surakarta. Dengan adanya karya ini, menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Surakarta yang menerima KIPK memang benar-benar talenta berkualitas. Harapannya, adik-adik tingkatnya yang saat ini sedang di Pare bisa mengikut jejak kakak-kakaknya,” ucap Abah. (NA)