Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 17.29
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Surabaya

Peneliti UNAIR Jadi Duta ACSE, Raih Pengakuan Kontribusi Ilmiah di Kancah Global

30 Jul 2025 : 17.29 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Peneliti UNAIR Jadi Duta ACSE, Raih Pengakuan Kontribusi Ilmiah di Kancah Global

Esposin, SURABAYA – Dr Arif Nur Muhammad Ansori, peneliti Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR), terpilih menjadi Ambassador Asian Council of Science Editors (ACSE) untuk Indonesia. Penunjukan ini menjadi pengakuan internasional atas kontribusinya dalam dunia penyuntingan dan publikasi ilmiah di tingkat Asia.

“Saya merasa sangat bahagia telah dipercaya sebagai ACSE Ambassador untuk Indonesia. Ini merupakan pengakuan yang sangat berarti. Tidak hanya bagi saya pribadi, tetapi juga bagi komunitas akademik di Indonesia,” ungkapnya. 

Ia menilai kepercayaan ini sebagai kesempatan besar untuk berkontribusi lebih luas dalam peningkatan kualitas publikasi ilmiah, khususnya di kawasan Asia.

Dorong Integritas Ilmiah dan Kolaborasi Regional

ACSE merupakan organisasi regional yang berperan dalam mendorong standar etika, kualitas, dan profesionalisme dalam publikasi ilmiah. 

Organisasi ini menjadi tempat kolaborasi para editor, reviewer, dan akademisi dari berbagai negara di Asia, serta menjembatani gap antara standar internasional dan tantangan lokal yang dihadapi jurnal-jurnal Asia.

“ACSE atau Asian Council of Science Editors adalah organisasi yang memiliki peran strategis dalam mendorong standar etika, kualitas, dan profesionalisme dalam publikasi ilmiah di Asia,” jelasnya. 

Arif menambahkan, ACSE juga memperkuat integritas ilmiah melalui berbagai forum berbagi pengetahuan dan praktik terbaik.

Dalam perannya sebagai duta, ia mempromosikan nilai-nilai ACSE di tingkat nasional, membangun jejaring profesional, dan menjadi penghubung antara komunitas ilmiah lokal dengan inisiatif global. 

“Saya juga akan berperan dalam mendukung penyelenggaraan pelatihan, seminar, dan forum ilmiah yang mendorong peningkatan kualitas jurnal dan publikasi ilmiah di Indonesia,” tegasnya.

Dorong Jurnal Indonesia Naik Kelas

Arif terpilih sebagai duta setelah melalui proses seleksi ketat. Mulai dari partisipasinya dalam berbagai kegiatan editorial, baik sebagai penulis, reviewer, maupun anggota dewan editor. 

“Saya menerima undangan dan melalui tahap seleksi berdasarkan rekam jejak publikasi, kontribusi terhadap pengelolaan jurnal ilmiah, serta komitmen terhadap pengembangan kapasitas editorial di Asia,” paparnya.

Ia juga membawa misi pribadi untuk memperkuat kapasitas peneliti dan akademisi Indonesia dalam penulisan, penyuntingan, dan publikasi ilmiah yang etis serta berstandar internasional. 

“Saya ingin mendorong lebih banyak jurnal ilmiah dari Indonesia untuk naik kelas dan terindeks secara internasional dengan tata kelola yang baik dan transparan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Arif akan mendorong berbagai inisiatif penguatan kapasitas di UNAIR, mulai dari pelatihan publikasi ilmiah, mentoring peneliti muda, hingga peningkatan manajemen editorial jurnal institusi. 

“Saya juga terbuka untuk memfasilitasi kolaborasi antara UNAIR dan jaringan internasional yang tergabung dalam ACSE,” imbuhnya.

Mendorong Peran Indonesia di Kancah Internasional

Arif memastikan ia akan terlibat aktif dalam pelatihan, workshop, dan forum internasional bersama ACSE. Ia juga berencana menjadi fasilitator dalam kegiatan serupa di Indonesia, agar manfaat kolaborasi ini dapat dirasakan komunitas ilmiah lokal secara nyata.

Menutup pernyataannya, ia memberikan pesan kepada akademisi muda Indonesia yang ingin menembus dunia penyuntingan dan publikasi ilmiah. 

Menurutnya, dunia editorial dan publikasi ilmiah bukan hanya tentang menulis artikel. Tapi juga tentang menjaga integritas ilmu pengetahuan.

“Mulailah dengan menjadi reviewer, aktif membaca dan belajar dari jurnal-jurnal ilmiah bereputasi, serta terus mengasah kemampuan menulis ilmiah. Dunia ini sangat terbuka bagi mereka yang tekun, profesional, dan berkomitmen untuk terus belajar,” pungkasnya.

Sentimen: neutral (0%)