Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cilacap, Manado, Sragen
Kasus: Narkoba
Profil Kapolres Baru Sragen AKBP Dewiana Syamsu
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SRAGEN--AKBP Dewiana Syamsu Indyasari resmi menjadi Kapolres Sragen menggantikan AKBP Petrus Parningotan Silalahi mulai Selasa (29/7/2025). Ini menjadikan Dewiana sebagai perempuan kedua yang menjadi orang nomor satu di Polres Sragen.
Berdasarkan penelusuran Espos, Polres Sragen pernah dipimpin sosok perempuan pada tahun 2006-2009. Sosok tersebut adalah AKBP Sri Handayani. Sri Handayani telah pensiun pada 2020 dengan pangkat terakhir bintang dua atau Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).
Kapolres Dewiana mengatakan setelah lulus dari Akademi Kepolisian (2005) ia bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Kemudian ia pindah ke Manado, Sulawesi Utara pada bagian Direktorat Lalu Lintas dan pernah menjabat sebagai Kapolsek.
Setelah itu ia bertugas di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) lantas ke Mabes Polri sebagai Spripim (Staf Pribadi Pimpinan) dan SSDM (Staf Sumber Daya Manusia).
Kemudian pindah lagi Polda Sulawesi Selatan di Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen). Lalu sebelum menjadi Kapolres Sragen dia menjabat sebagai Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulawesi Selatan.
Ihwal gaya kepemimpinan atau nilai yang ia bawa, perempuan asal Cilacap, Jawa Tengah itu mengaku tidak ingin muluk-muluk. Dia ingin terbuka serta tidak ada jarak dengan jajarannya.
Dewiana juga akan melanjutkan program-program baik yang sudah dijalankan di era sebelumnya. Termasuk slogan Polres Sragen BAIK (Bersinergi, Akuntabel, Inovatif, dan Kondusif).
"Saya tidak ingin muluk-muluk, saya begitu ditugaskan di Sragen, Pak Petrus sudah punya slogan Polres Sragen BAIK. Sebelum menjadi Kapolres Sragen dimanapun saya bertugas ingin menjadi polisi yang baik dan bermanfaat.," kata dia kepada awak media di Mapolres Sragen, Rabu (30/7/2025).
Dia mengaku telah mendapatkan masukan dari Kapolres sebelumnya terkait potensi kerawanan Kamtibmas di Sragen salah satunya gesekan antar perguruan silat. Oleh karenanya dalam waktu dekat ia akan bersilaturahmi ke pengurus perguruan pencak silat agar Kamtibmas tetap terjaga dan tidak ada lagi gesekan.
"Kapolres lama sudah punya SOP metode pengamanannya. Kami juga akan berkolaborasi dengan ketua dan pengurus internal berbagai cabang pencak silat agar terjalin baik," ungkap dia.
Sebagai representasi perempuan, dia juga berkomitmen untuk menekan angka kekerasan perempuan dan anak di Bumi Sukowati. Ia akan mengutamakan kegiatan pencegahan, edukasi, dan terjun langsung ke masyarakat untuk mengurangi akar permasalahan.
"Termasuk kasus [kekerasan perempuan dan anak] yang sudah masuk ranah hukum kita lakukan penegakan hukum sesuai ketentuan supaya ada efek jera [bagi pelaku]," tegas dia.
Dewiana berharap bisa memimpin Polres Sragen dengan baik dan mengajak seluruh anggota saya untuk terus belajar menjadi manusia yang baik. Dengan begitu masyarakat Sragen bisa bisa terlayani dengan maksimal.
Sementara itu, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan selama dia memimpin Polres Sragen selama satu tahun dua pekan mendapatkan banyak kenangan. Baik suka dan duka.
Menurutnya kebersamaan, solidaritas, dan soliditas Polres Sragen sangat luar biasa. Semua berupaya untuk bisa menjadi polisi yang baik: melayani, melindungi, dan mengayomi.
"Slogan BAIK [Bersinergi, Akuntabel, Inovatif, dan Kondusif] yang kita kumandangkan dulu biarlah itu terpartri di dalam benak masing-masing personel Polres Sragen," kata dia.
Sentimen: neutral (0%)