Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 15.18
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Barabai, Kediri, Solo, Sukoharjo

Tokoh Terkait

Catut Nama Jokowi dan Erick Thohir, Begini Modus Penipuan Berkedok MBG di Solo

30 Jul 2025 : 15.18 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Catut Nama Jokowi dan Erick Thohir, Begini Modus Penipuan Berkedok MBG di Solo

Esposin, SOLO – Pelaku dugaan penipuan berkedok mitra penyedia makan bergizi gratis atau MBG yang diadukan puluhan warga dari berbagai daerah di Soloraya ke Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025) siang, mencatut sejumlah nama besar seperti mantan Presiden Jokowi, Wiranto, hingga Erick Thohir.

Menurut keterangan warga yang mendatangi Mapolresta Solo, dugaan penipuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut diinisiasi oleh satu yayasan di Solo. Nama-nama besar tersebut tercantum sebagai pendiri yayasan hingga penasihat dalam website yayasan tersebut yang alamatnya kini sudah tidak bisa dilacak.

Adapun modus penipuan itu yakni menawarkan kepada warga untuk menjadi mitra penyedia MBG bagi anak sekolah, orang lanjut usia (lansia(, dan masyarakat rentan di wilayah Soloraya.

“Kami dijanjikan kerja sama penyediaan makanan dengan bayaran Rp12.000 per boks,” kata salah satu perwakilan korban, warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Harjoko, saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025).

Dalam perjanjian kerja sama itu, Harjoko menjelaskan para warga yang menjadi mitra diwajibkan menyiapkan 200 porsi makanan bergizi per hari. Dari nilai Rp12.000 per boks, Rp10.000 dialokasikan untuk bahan masakan, sementara perlengkapan makan disebut akan disediakan oleh yayasan.

Namun sebelum bergabung, setiap peserta harus menyetorkan uang Rp175.000 dengan perincian Rp25.000 untuk administrasi dan Rp150.000 sebagai uang jaminan agar peserta tidak keluar-masuk program seenaknya.

Tak hanya itu, para calon mitra juga diminta menyiapkan dapur sesuai standar yayasan. Sejumlah peserta bahkan sampai merenovasi dapur dengan biaya jutaan rupiah. “Ada yang habis Rp5 juta sampai Rp7 juta, beli peralatan, pindah dapur, sampai kredit alat masak,” tambah Harjoko.

Peserta dijanjikan mulai beroperasi antara akhir Januari hingga akhir Februari 2025, tepatnya sebelum Ramadan. Janji tersebut tidak terealisasi. Kemudian yayasan kembali menjanjikan mulai beroperasi setelah Lebaran Idulfitri sekitar April hingga Juli 2025, dan janji itu pun gagal terealisasi.

Tak hanya itu, yayasan kembali memberi harapan kepada peserta dengan mengeluarkan surat edaran bahwa uji coba program akan dilakukan pada 22-23 Juli dan pelaksanaan penuh pada 28 Juli. Namun, tidak ada satu pun tahapan yang benar-benar terlaksana.

“Tahu-tahu ada informasi pelaksanaan program bisa dimulai setelah ada MoU. Akan tetapi itu tidak serta merta semuanya [peserta] dibagikan. Kami mendapatkan draft dan menyadari akan zonk karena tidak ada tanggal pelaksanaan. Alasannya rahasia yayasan pusat,” kata dia.

"Warga makin curiga. Apalagi mereka bawa-bawa nama besar seperti Wiranto sebagai founder, Erick Thohir Foundation dan bahkan menyebut mantan Presiden Jokowi sebagai penasihat. Itu disebutkan di web-nya, kami lihat di situ tapi sekarang sudah menghilang," tambahnya.

Laporan Resmi

Harjoko memperkirakan jumlah korban dugaan penipuan berkedok mitra MBG itu di Soloraya bisa mencapai lebih dari 3.000 orang. Semuanya telah menyetorkan uang pendaftaran.

Terpisah, Wakasat Reskrim Polresta Solo, AKP Sudarmianto, membenarkan adanya sejumlah orang yang mengaku tertipu program MBG datang ke Mapolresta Solo. “Kalau tidak salah, tadi sekitar 25-30 orang datang. Mereka berniat untuk melaporkan dugaan penipuan terkait kerja sama pengadaan MBG,” kata AKP Sudarmianto saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025).

Namun, Sudarmianto mengatakan polisi belum bisa melangkah ke penyelidikan karena belum ada laporan resmi. Para warga yang datang ke Mapolresta hari itu belum membawa dokumen pendukung dan bukti-bukti. Sehingga kedatangan warga hari itu masih berupa konsultasi hukum antara terduga korban ke Satreskrim.

“Mereka menjanjikan akan datang lagi dengan membawa surat pernyataan dan dokumen bukti-bukti lainnya, tapi kami tidak tahu kapan mereka akan datang lagi,” tambahnya.

Berdasarkan penelusuran Espos, penipuan berkedok penawaran menjadi penyedia MBG bukan kali pertama ini terjadi. Mengutip Antara, penipuan dengan modus tersebut dialami puluhan pengusaha katering di Kediri, Jawa Timur, pada Desember 2024 lalu. 

Menurut keterangan salah seorang korban, Diah, awalnya ia ditawari temannya terkait dengan program MBG untuk 1.000 kotak. Saat itu, belum ada urusan terkait dengan pembayaran.

"Sampai beberapa minggu [pekan] kemudian ada bayar itu Rp1 juta, katanya untuk perjanjian begitu. Jaminan bahwa kami masuk ke kelompoknya," katanya.

Ia mengambil program untuk 2.000 kotak, sehingga menyerahkan uang Rp2 juta yang diterima oleh oknum berinisial M. Dia tidak tahu bahwa M diduga melakukan penipuan.

Diah menjadi cukup resah, sebab bukan hanya dirinya yang diduga menjadi korban, tapi ada banyak lainnya. Bahkan, informasinya uang yang terkumpul lebih dari Rp70 juta dari aksi yang dilakukan M.

Selain itu, penipuan berkedok program MBG juga ditemukan di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kali ini temuan penipuan itu bahkan mengatasnamakan Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST).

Kodim HST mengingatkan masyarakat khususnya pelaku UMKM agar selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Kodim HST atau yang berkaitan dengan program pemerintah lainnya.

“Sudah ada aduan dari pemilik katering yang menginformasikan bahwa Kodim HST memesan sejumlah paket makanan, itu penipuan. Pastikan kebenarannya dengan langsung datang ke Kodim HST,” kata Komandan Kodim 1002/HST Letkol Inf Fery Perbawa di Barabai Hulu Sungai Tengah.

Sentimen: neutral (0%)