Esposin, LUZON — Wilayah pesisir di Luzon, Kepulauan Visayas, dan Mindanao Filipina yang berbatasan dengan Samudra Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami setinggi kurang dari 1 meter setelah gempa berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi.

Mengutip Rappler, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menyatakan gelombang tsunami pertama kemungkinan akan tiba antara pukul 13.20 dan 14.40 pada Rabu (waktu Manila). Gelombang ini "mungkin bukan yang terbesar" dan dapat "berlangsung selama berjam-jam."

Sebanyak 22 provinsi mungkin terdampak:

• Kelompok Kepulauan Batanes
• Cagayan
• Isabela
• Aurora
• Quezon
• Camarines Norte
• Camarines Sur
• Albay
• Sorsogon
• Catanduanes
• Samar Utara
• Samar Timur
• Leyte
• Leyte Selatan
• Kepulauan Dinagat
• Surigao del Norte
• Surigao del Sur
• Davao del Norte
• Davao Oriental
• Davao Occidental
• Davao del Sur
• Davao de Oro

Masyarakat di provinsi-provinsi tersebut harus "menjauhi pantai dan tidak pergi ke pesisir," kata Phivolcs. Mereka yang memiliki rumah di dekat garis pantai harus "pindah lebih jauh ke pedalaman."

Phivolcs juga mengimbau pemilik kapal di pelabuhan atau perairan pantai dangkal untuk mengamankan kapal mereka dan menjauh dari tepi laut. Mereka yang sudah berada di laut "harus tetap berada di lepas pantai di perairan dalam" hingga pemberitahuan lebih lanjut. –

Sementara, Pusat Peringatan Tsunami China mengatakan gelombang setinggi antara 30 sentimeter dan satu meter diperkirakan akan menghantam sebagian pesisir timur China setelah gempa Kamchatka.

"Berdasarkan hasil peringatan dan analisis terbaru, Pusat Peringatan Tsunami Kementerian Sumber Daya Nasional telah menetapkan bahwa gempa bumi tersebut telah memicu tsunami, yang diperkirakan akan menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah pesisir China,” kata pusat peringatan tersebut.