Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 12.14
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Boyolali, Karanganyar, Klaten, Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Tokoh Terkait

Peningkatan Investasi Menjadi Induk Utama dalam Aglomerasi Soloraya

30 Jul 2025 : 12.14 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Peningkatan Investasi Menjadi Induk Utama dalam Aglomerasi Soloraya

Esposin, SOLO—Salah satu pekerjaan besar dalam membahas aglomerasi adalah memetakan potensi di masing—masing daerah yang akan diintegrasikan. Hal ini berkaitan erat dengan peluang investasi yang menjadi induk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Guru besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Kuncoro Diharjo, mengatakan masing-masing daerah di Soloraya yang meliputi Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten memiliki potensi besar yang bisa diintegrasikan.

“Pekerjaan kami sekarang adalah memetakan potensi investasi masing-masing kota/kabupaten sesuai dengan bidangnya. Juli ini harus selesai. Karena aglomerasi akan terasa dengan peningkatan ekonominya, maka indikatornya adalah peningkatan perputaran uang. Sehingga peningkatan investasi menjadi induk utama dalam aglomerasi,” ujarnya saat menjadi salah satu narasumber Rembuk Soloraya: Integrasi Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang digelar SMG di Ruang Radya Litera, Griya Solopos, Jl. Adisucipto 190, Solo, Selasa (29/7/2025).

Rembuk Soloraya ini juga menghadirkan narasumber anggota DPR Abdul Kholik dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto.

Kuncoro berharap dengan peta potensi tersebut akan membuka kemudahan akses investasi yang lebih besar di satu kawasan Soloraya.

Dalam proses pemetaan tersebut, potensi daerah yang dapat diintegrasikan antara lain transportasi, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan hidup, penanggulangan banjir, pengelolaan air minum, pengelolaan B3 dan limbah B3, infrastruktur wilayah, penataan ruang, energi, kesehatan, kependudukan. Potensi-potensi tersebut sebelumnya juga dipaparkan oleh narasumber Abdul Kholik.

Sementara itu, Kuncoro menambahkan dari sisi akademisi dukungan yang dapat diberikan dalam aglomerasi adalah kajian-kajian. Selain itu, akademisi dalam hal ini UNS Solo, memiliki sumber daya manusia (SDM) dosen-dosen yang siap diajak membangun Soloraya bersama-sama.

Dukungan berikutnya adalah SDM mahasiswa. Dengan jumlah sekitar 50.000 orang, sebagian bisa dikolaborasikan dalam berbagai kegiatan maupun ditempatkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi yang sudah lulus.

“Mahasiswa kami totalnya sekitar 50.000 orang. Kami bisa menempatkan mahasiswa kami dengan pola magang di tempat usaha yang ada di Soloraya. Karena mahasiswa yang kami terima rata-rata 12.000. Dalam proses pembelajaran itu nantinya ada yang magang, ada yang PKL. Kalau mereka magang, ini bisa mendukung UMKM. Ini juga menjadi PR bersama di waktu yang akan datang,” imbuhnya.

Sedikit menarik waktu ke belakang, Kuncoro mengatakan gagasan tentang aglomerasi yang sebenarnya mencuat sejak lama mulai diwujudkan secara nyata sekitar Juni 2024.

Pada saat itu, pihaknya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo mengumpulkan kepala-kepala daerah, pengusaha, anggota Dewan, dll dalam proses penyusunan dokumen aglomerasi yang saat ini disebutnya sudah mendapat persetujuan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi.

Proses ini tidak mudah, karena pada saat itu merupakan tahun politik, di mana para calon kepala daerah tengah bertarung untuk memenangkan pilkada di daerah masing-masing.

“Tapi semuanya kami mintai komitmen, siapa pun yang jadi [kepala daerah], aglomerasi Soloraya harus terwujud. Dan semuanya alhamdulillah mendukung,” imbuh Kuncoro.  

 

Sentimen: neutral (0%)