Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 11.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York, Stockholm, Tiongkok

Kasus: PHK

Rupiah Berawal Menguat Hari Ini, Data Pekerja AS Jadi Faktor Pemengaruh

30 Jul 2025 : 11.23 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Rupiah Berawal Menguat Hari Ini, Data Pekerja AS Jadi Faktor Pemengaruh

Espos.id, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (30/7/2025). Rupiah naik ke level Rp16.383 per dollar AS. Data Bloomberg yang dikutip bisnis.com, rupiah menguat 0,16%. Indeks dollar AS melemah 0,11% atau 0,10 poin ke level 98,78. 

Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi. Yen Jepang menguat 0,27%, dollar Singapura menguat 0,16%, dollar Taiwan menguat 0,02%, dan won Korea Selatan menguat 0,54%. Lalu peso Filipina naik 0,28%, rupee India melemah 0,18%, yuan China menguat 0,04%, ringgit Malaysia menguat 0,03%, dan baht Thailand menguat 0,12%.

Data media menunjukkan dollar AS menyentuh level tertinggi selama satu bulan terhadap euro kemarin, setelah serangkaian kesepakatan dagang antara AS dengan mitra dagang utamanya. Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan dagang terbesarnya sejauh ini dengan Uni Eropa pada Minggu, yang menetapkan tarif impor sebesar 15% untuk sebagian besar barang dari UE dan mencakup investasi UE senilai $600 miliar ke Amerika Serikat.

Sementara itu, pejabat AS dan China menyelesaikan pembicaraan dua hari di Stockholm pada Selasa. Meskipun belum ada tanda-tanda terobosan, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari yang disepakati pada pertengahan Mei, kata negosiator perdagangan utama Tiongkok, Li Chenggang.

"Setelah melemah tajam pada paruh pertama tahun ini, dollar mulai menguat pada Juli, dan saya pikir ini sebagian besar karena aksi short covering. Pertanyaannya sekarang adalah apakah ini merupakan perubahan tren atau hanya koreksi teknikal yang sudah lama tertunda," kata Marc Chandler, Chief Market Strategist di Bannockburn Global Forex, New York.

“Pasar merasa sedikit lega karena rencana tarif—setidaknya yang diumumkan dengan Jepang dan UE, serta kemungkinan perpanjangan 90 hari dengan Tiongkok—telah membantu meredakan risiko negatif ekstrem,” kata dia pula.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) Amerika Serikat (AS) di bawah perkiraan. “Rupiah diperkirakan menguat terbatas sejalan dengan potensi melemahnya data ketenagakerjaan AS, dalam hal ini JOLTS Job Openings,” katanya.

Jumlah lowongan kerja di AS mencapai 7,43 juta pada bulan Juni atau di bawah perkiraan, yakni 7,51 juta. Pada bulan Mei, jumlah lowongan direvisi menurun jadi 7,71 juta.  Jumlah perekrutan hanya mengalami sedikit perubahan menjadi sekitar 5,2 juta dengan rasio tak tetap tak berubah di angka 3,3% pada Juni 2025.

Total Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang mencakup pengunduran diri, PHK, dan pemecatan, secara umum stabil di angka 5,1 juta dengan rasio konstan 3,2%. Selanjutnya, sekitar 3,1 juta pekerja meninggalkan pekerjaan mereka pada Juni dengan rasio tetap sekitar 2%. Jumlah yang meninggalkan pekerjaan tersebut mengalami penurunan di sektor jasa profesional dan bisnis, pendidikan pemerintah negara bagian dan lokal, serta pemerintah federal.

“Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.325-Rp16.425 per dollar AS,” kata Josua.

Sentimen: neutral (0%)