Outlook Indonesia Stabil, BI: Jadi Bukti Kepercayaan Stakeholder Internasional
Espos.id
Jenis Media: Ekonomi

Espos.id, JAKARTA - S&P Global Ratings (S&P) mempertahankan peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Pemberian peringkat terbaru pada 29 Juli 2025 itu melanjutkan peringkat yang sama yang diberikan pada 30 Juli 2024 silam.
Afirmasi ini didukung oleh outlook pertumbuhan yang dinilai kuat, kerangka kebijakan fiskal yang sehat, dan beban utang luar negeri dan pemerintah yang relatif rendah.Sementara itu, outlook stabil mencerminkan pandangan S&P bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mempertahankan defisit fiskal di bawah tiga persen untuk menjaga keberlanjutan fiskal.
Selanjutnya, pengembangan industri berbasis komoditas (hilirisasi) yang sedang berlangsung diperkirakan dapat menjaga stabilitas eksternal ke depan.
Menanggapi hal ini Bank Indonesia (BI) menyampaikan, keputusan S&P yang mengafirmasi peringkat utang Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merefleksikan kepercayaan yang kuat dari pemangku kepentingan internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan kuatnya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Keyakinan ini didukung kerangka kebijakan yang berhati-hati, dan sinergi bauran kebijakan efektif antara pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian global yang terus berlangsung,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, Selasa (29/7/2025).
Ke depan, menurut BI, peningkatan peringkat utang (sovereign credit rating) Indonesia akan ditentukan oleh peningkatan kapasitas pembayaran utang luar negeri, antara lain didukung oleh peningkatan pendapatan luar negeri atau terjadi penurunan ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal.
Di sisi lain, peringkat Indonesia dapat diturunkan apabila peningkatan rasio utang pemerintah terhadap PDB di atas 3%n secara persisten, rasio pembayaran bunga utang pemerintah terhadap penerimaan negara melebihi 15%, atau terdapat pelemahan penerimaan ekspor secara struktural dan berkepanjangan.
BI pun menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan inflasi terkendali pada kisaran target, dengan tetap mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, BI juga akan terus mempererat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi selaras dengan program Asta Cita. Selain itu, BI juga akan memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Sentimen: neutral (0%)