Espos.id, JAKARTA — Peningkatan konektivitas darat melalui jalan tol Trans Jawa terus digenjot. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang menggarap sejumlah proyek itu pun mengungkap perkembangan konstruksi lima ruas tol terbaru.

Kelima proyek tersebut saat ini menjadi prioritas utama yang dikebut pengerjaannya oleh JSMR. Direktur Utama JSMR, Rivan Achmad Purwantono menuturkan bahwa kelima tol baru tersebut adalam ruas tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi), Jalan Tol Yogyakarta - Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, dan Jalan Tol Akses Patimban.

"Dalam mengelola proyek jalan tol baru, perseroan berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan seoptimal mungkin melalui pengendalian aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).

Hingga periode akhir Juni 2025, pencapaian pembangunan ruas jalan tol Probolinggo - Banyuwangi segmen Gending-Kraksaan telah mencapai 89,88%. Kemudian, segmen Kraksaan-Paiton mencapai 97,03% dan segmen Paiton-Besuki sebesar 75,66%. Rivan melanjutkan saat ini progres konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen segmen Ambarawa-Bawen telah mencapai 75,26%. Kemudian, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Purwomartani saat ini konstruksinya telah mencapai 87,56% dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan segmen Bojongmangu-Sadang telah mencapai 92,88%.

Sementara itu, Jalan Tol Akses Patimban saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dengan pencapaian di angka 84,44%.

"Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.286 KM yang merepresentasikan 43% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia serta total konsesi jalan tol yang dikelola oleh Perseroan mencapai 1.736 Km," tegasnya.

Pada lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya yakni PT Jasamarga Related Business (JMRB) juga turut mendorong inovasi pengadaan TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) atau rest area pertama di Indonesia yang berkonsep Toll Corridor Development (TCD) yakni Travoy Hub.

Rivan menjelaskan hingga Semester I/2025 pihaknya telah memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 98,3% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2025.