Sentimen
Undefined (0%)
29 Jul 2025 : 18.29
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Solo, Sukoharjo

Tokoh Terkait

Jadi Korban Penipuan, Puluhan Calon Mitra Penyedia MBG Datangi Polresta Solo

29 Jul 2025 : 18.29 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jadi Korban Penipuan, Puluhan Calon Mitra Penyedia MBG Datangi Polresta Solo

Esposin, SOLO – Puluhan warga yang berasal dari berbagai daerah di Soloraya mendatangi Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025) siang. Mereka mengaku menjadi korban dugaan penipuan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang disebut-sebut diinisiasi oleh satu yayasan di Solo.

Warga yang datang tersebut mengaku sudah menyetorkan uang dan menyiapkan dapur sesuai standar yang diminta, namun program yang dijanjikan hingga kini tak kunjung terealisasi. Bahkan, laman resmi yayasan kini sudah tak bisa diakses.

Salah satu perwakilan korban, warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Harjoko, mengatakan datang ke Mapolresta Solo mewakili ratusan orang lainnya dari berbagai wilayah di Soloraya.

Awalnya, lanjut dia, mereka antusias mengikuti program MGB setelah dijanjikan kerja sama penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, orang lansia, dan masyarakat rentan lainnya.

“Kami dijanjikan kerja sama penyediaan makanan dengan bayaran Rp12.000 per boks,” kata Harjoko saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025).

Dalam perjanjian kerja sama itu, Harjoko menjelaskan para mitra diwajibkan menyiapkan 200 porsi makanan bergizi per hari. Dari nilai Rp12.000 per boks, Rp10.000 dialokasikan untuk bahan masakan, sementara perlengkapan makan disebut akan disediakan oleh yayasan.

Namun sebelum bergabung, setiap peserta harus menyetorkan uang Rp175.000 dengan perincian Rp25.000 untuk administrasi dan Rp150.000 sebagai uang jaminan agar peserta tidak keluar-masuk program seenaknya.

Tak hanya itu, para calon mitra juga diminta menyiapkan dapur sesuai standar yayasan. Sejumlah peserta bahkan sampai merenovasi dapur dengan biaya jutaan rupiah. “Ada yang habis Rp5 juta sampai Rp7 juta, beli peralatan, pindah dapur, sampai kredit alat masak,” tambahnya.

Peserta dijanjikan mulai beroperasi antara akhir Januari hingga akhir Februari, tepatnya sebelum Ramadan. Janji tersebut tidak terealisasi, kemudian yayasan kembali menjanjikan mulai beroperasi setelah Lebaran Idulfitri sekitar April hingga Juli 2025, dan janji itu pun gagal terealisasi.

Tak hanya itu, yayasan kembali memberi harapan kepada peserta dengan mengeluarkan surat edaran bahwa uji coba program akan dilakukan pada 22-23 Juli dan pelaksanaan penuh pada 28 Juli. Namun, tidak ada satu pun tahapan yang benar-benar terlaksana.

Awal Kecurigaan

“Tahu-tahu ada informasi pelaksanaan program bisa dimulai setelah ada MoU. Akan tetapi itu tidak serta merta semuanya [peserta] dibagikan. Kami mendapatkan draft dan menyadari akan zonk karena tidak ada tanggal pelaksanaan. Alasannya rahasia yayasan pusat,” kata dia.

"Kami makin curiga. Apalagi mereka bawa-bawa nama besar seperti Wiranto sebagai founder, Erick Thohir Foundation dan bahkan menyebut mantan Presiden Jokowi sebagai penasihat. Itu disebutkan di web-nya, kami lihat di situ tapi sekarang sudah menghilang," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, website yayasan pun kini tak dapat diakses. Harjoko memperkirakan jumlah korban di Soloraya bisa mencapai lebih dari 3.000 orang. Semuanya telah menyetorkan dana pendaftaran.

Terpisah, Wakasat Reskrim Polresta Solo, AKP Sudarmianto, membenarkan adanya sejumlah orang yang mengaku tertipu program MBG datang ke Mapolresta Solo.

“Kalau tidak salah, tadi sekitar 25-30 orang datang. Mereka berniat untuk melaporkan dugaan penipuan terkait kerja sama pengadaan MBG,” kata AKP Sudarmianto saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (29/7/2025).

Karena sejumlah orang tersebut belum membawa dokumen sebagai bukti, Sudarmianto mengatakan agenda siang itu masih berupa konsultasi hukum antara terduga korban ke Satreskrim.

“Mereka menjanjikan akan datang lagi dengan membawa surat pernyataan dan dokumen bukti-bukti lainnya, tapi kami tidak tahu kapan mereka akan datang lagi,” tambahnya.

Saat ditanya berdasarkan konsultasi yang sudah dilakukan tadi apa ada unsur pidana berupa penipuan, AKP Sudarmianto menjelaskan hal tersebut bisa diketahui setelah proses penyelidikan atas perkara tersebut.

Hingga saat ini, proses penyelidikan belum dilakukan karena memang belum ada laporan resmi yang masuk terkait dugaan penipuan kerja sama penyedia MBG.

“Jadi mereka baru berkonsultasi apakah perkara ini bisa masuk dalam ranah pidana atau tidak. Ya kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati jika mendapatkan tawaran yang sama. Perlu terlebih memastikan secara jelas apakah yayasan atau seorang yang menawarkan tersebut terbukti kredibel sebagai bagian dari program,” jelasnya. 

Sentimen: neutral (0%)