Sentimen
Undefined (0%)
29 Jul 2025 : 17.02
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL, iKON

Kab/Kota: Boyolali

Uniknya Tugu Jagung Boyolali, Dibuat dengan Jagung Asli Lalu Diganti Tembaga

29 Jul 2025 : 17.02 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Uniknya Tugu Jagung Boyolali, Dibuat dengan Jagung Asli Lalu Diganti Tembaga

Esposin, BOYOLALI--Tugu atau Menara Jagung yang menjulang di kawasan Alun-alun Kidul Boyolali menjadi simbol identitas sekaligus kebanggaan masyarakat setempat sebagai daerah agraris. Dibangun dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-36 pada Oktober 2016 lalu, tugu unik ini menegaskan posisi Boyolali sebagai salah satu sentra produksi jagung utama di Jawa Tengah.

Ikon tugu jagung berwarna kuning yang ada di sekitar Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Boyolali  seringkali dijadikan spot foto masyarakat. Namun, di perempatan Tugu Jagung ini, pengendara harus hati-hati saat melintas karena tak ada traffic light yang menjadi panduan kapan harus jalan dan berhenti.

Pada awal berdiri, menara ini ternyata dibuat dari jagung asli. Kemudian, pada 2018, jagung asli tersebut diganti dengan tembaga oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Berdasarkan catatan Espos, penggantian itu dimaksudkan agar bangunan tersebut lebih awet dan tahan cuaca. Sebagai informasi, beberapa bulan setelah diresmikan atau tepatnya pada 2017, jagung-jagung di menara setinggi sekitar 15 meter dan diameter 3 meter itu mulai menghitam akibat siksaan cuaca sehingga mengurangi keindahan.

Kemudian pada April 2017, Pemkab merehab menara dengan merontokkan semua jagung kemudian menggantinya dengan jagung baru. Agar lebih tahan cuaca, jagung-jagung yang berjumlah sekitar 16.000 buah itu dilapisi cairan pelindung (coating).

Namun upaya pengawetan ini juga tidak berhasil sehingga setahun berikutnya atau 2018 jagung kembali menghitam.

Melihat kondisi tersebut, Pemkab Boyolali merehab tugu jagung tersebut. Namun kali ini pemkab tidak akan mengganti jagung dengan yang baru, melainkan menggantinya dengan bahan lain, yakni tembaga.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali saat itu, Parwoto, mengatakan penggantian material ini mempertimbangkan kondisi cuaca.

“Menara Jagung ini sudah menjadi ikon Boyolali untuk diabadikan sehingga akan dibangun kembali menggunakan bahan yang lebih tahan lama, yaitu bahan tembaga,” ujar Parwoto kepada Espos, Minggu (14/10/2018).

Secara teknis, menara ditutup lempengan tembaga yang kemudian dipahat menyerupai butiran-butiran jagung agar menyerupai bentuk aslinya. Dia menambahkan rehab menara jagung didanai APBD Perubahan senilai Rp850 juta.

“Mudah-mudahan nanti dalam pelaksanaan selama dua bulan ke depan, menara jagung sudah bisa berdiri dalam kondisi bagus dan tahan cuaca,” jelasnya.

Mengutip laman resmi Pemprov Jateng, dalam pembangunan Menara Jagung tersebut Pemkab menggandeng perajin tembaga dari Tumang. Proses pengerjaan memakan waktu 1,5 bulan di showroom pengrajin tembaga Tumang, sehingga setelah jadi tinggal tahap perakitan dan pemasangan.

Sentimen: neutral (0%)