Sentimen
Undefined (0%)
28 Jul 2025 : 10.06
Informasi Tambahan

Institusi: HIPMI

Kab/Kota: Boyolali, Karanganyar, Klaten, Solo, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Tokoh Terkait

Menuju Soloraya Terintegrasi, SMG Gelar Rembuk Aglomerasi Ekonomi

28 Jul 2025 : 10.06 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Menuju Soloraya Terintegrasi, SMG Gelar Rembuk Aglomerasi Ekonomi

Esposin, SOLO — Sejumlah pihak menilai aglomerasi Soloraya menjadi salah satu kunci utama mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan eks-Karesidenan Surakarta.

Saat ini, aglomerasi Soloraya bukan barang baru, namun sudah diterapkan. Salah satunya dengan digelarnya Soloraya Great Sale 2025.

Namun aglomerasi ini belum berjalan optimal dan menyeluruh, sehingga belum mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kawasan Sobosukawonosraten (Solo, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) seperti yang diharapkan.

Menangkap fenomena tersebut, Solopos Media Group (SMG) akan menggelar Rembuk Soloraya bertajuk “Integrasi Ekonomi Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” pada Selasa (29/7/2029) siang di Radya Litera SMG.

Focus group discussion (FGD) ini akan menghadirkan tiga narasumber, yakni Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Abdul Kholik; Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo, Ferry Septha Indirianto; dan Ketua Tim Penyusun Peta Jalan Aglomerasi Soloraya, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo ST MT.

Prof Kuncoro akan membahas tentang pentingnya aglomerasi ekonomi untuk mengatasi fragmentasi antarwilayah di Soloraya, dengan fokus pada integrasi infrastruktur (transportasi, logistik) dan sektor ekonomi strategis (UMKM, pariwisata, industri kreatif).

Ferry akan menyampaikan Strategi Kadin Solo untuk mendorong kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam memaksimalkan manfaat ekonomi dari integrasi Soloraya.

Sementara Abdul Kholik akan menyoroti aspek otonomi daerah, pengalokasian anggaran dan kewenangan pengambilan kebijakan lokal dalam konteks integrasi wilayah.

Ketua panitia Rembuk Soloraya, Kaled Hasby Ashshidiqy, mengatakan acara ini digelar membahas apa yang jadi tantangan dalam aglomerasi Soloraya. Dari situ diharapkan akan ditemukan pula solusinya.

“Sehingga aglomerasi Soloraya tidak hanya bersifat parsial, tapi bisa menyeluruh ke berbagai aspek seperti koordinasi infrastruktur, transportasi, dan rantai pasok ekonomi yang tak lagi terfragmentasi,” ujarnya, Senin (28/7/2025).

Kaled juga berharap Rembuk Soloraya ini menghasilkan formula konkret yang bisa jadi rujukan bagi para pemangku kebijakan agar aglomerasi Soloraya bisa berjalan lebih optimal.

Rembuk Soloraya ini mengundang sejumlah pihak terkait di Soloraya antaranya perwakilan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pengusahan Muda Indonesia (Hipmi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jurnalis, dan mahasiswa. (NA)

Sentimen: neutral (0%)