Sentimen
Undefined (0%)
27 Jul 2025 : 19.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

Ketua TP PKK dan Legislator PKB Solo Dorong Pelestarian Permainan Tradisional

27 Jul 2025 : 19.16 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ketua TP PKK dan Legislator PKB Solo Dorong Pelestarian Permainan Tradisional

Esposin, SOLO — Ketua TP PKK Kota Solo, Venessa Winastesia, menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian aneka permainan tradisional anak. 

Setidaknya hal itu dia tunjukkan dengan menghadiri acara Festival Budaya Surakarta Permainan Tradisional di Ndalem Joyokusuman Solo, Sabtu (26/7/2025) sore.

Venessa yang datang bersama Anggota Komisi IV DPRD Solo, Sri Martuti Handayani, bahkan ikut memainkan beberapa permainan tradisional. Dia tampak sangat antusias bermain.

"Saya dengan Bu Wali Kota sangat menikmati bermain dengan anak-anak sambil mengingat masa kecil. Kami nyobain bakiyak dan sudamanda, plus menari dolanan," ungkap Martuti, legislator dari PKB tersebut.

Dia mengatakan acara Festival Dolanan Anak sangat penting. Setidaknya untuk melestarikan aneka permainan tradisional kepada generasi sekarang. Sehingga mereka tidak larut dengan gadget atau game online.

"Kegiatan seperti ini sangat penting agar anak-anak kenal dengan permainan tradisional yang sebenarnya juga asik. Jangan sampai anak-anak hanya tahu game online atau larut permainan di gadget," terang dia.

Martuti menjelaskan ada banyak permainan tradisional anak yang disuguhkan sore itu seperti engklek, lompat tali, njuk tali njuk emping, betengan, jamuran, cublak-cublak suweng, dakon, hingga egrang.

Festival Budaya Surakarta dengan tema aneka permainan anak menggandeng komunitas Joho Kampung Hepi Manahan. Dia ingin kegiatan semacam itu lebih sering dilakukan. Tidak hanya dalam bentuk festival tapi upaya serentak mengenalkan dolanan anak.

"Harapan saya budaya atau permainan ini tetap diuri-uri, dilestarikan, karena salah satu warisan budaya kita sejak kecil. Ini menurut saya hampir punah, tidak banyak anak-anak yang mengenal permainan tradisional ini," urai dia.

Martuti membayangkan permainan tradisional bisa dikenalkan di sekolah-sekolah maupun lingkungan sosial. Seperti dengan menyediakan ruang maupun sarana dolanan bocah. Dengan begitu anak-anak tidak hanya terjebak kepada gadget dan game online.

"Harapan saya di sekolah ada gambar sudamanda untuk lompat-lompat atau ada bakiyak untuk permainan anak-anak. Termasuk di lingkungan kampung bisa difasiitasi untuk aneka wahana permainan anak, kan bagus. Ini butuh perhatian kita semua," seru dia.

Sentimen: neutral (0%)