Sentimen
Undefined (0%)
24 Jul 2025 : 19.54
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kab/Kota: Salatiga, Solo

Gubernur Jateng Apresiasi Kreasi Seni Mahasiswa UKSW di Puncak SBBI Awards 2025

24 Jul 2025 : 19.54 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Gubernur Jateng Apresiasi Kreasi Seni Mahasiswa UKSW di Puncak SBBI Awards 2025

Esposin. SOLO - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Kampus Keberagaman dalam acara Solopos Media Group yang bertajuk “Solopos Best Brand and Innovation (SBBI) Awards 2025”, Jumat (18/7/2025) malam. Acara yang berlangsung di Hotel Alila Solo ini mengusung tema “Sustain and Bold, Legacy Unfold”.

Dalam momen berbahagia ini, mahasiswa UKSW juga berkesempatan untuk menjadi bagian dalam acara tahunan Solopos Media Group. Mahasiswa UKSW terlibat menampilkan tari kolaborasi etnis dan juga menyuguhkan suara merdu dari Vocal Group Lentera Kasih diiringi Joyful Entertainment.

Penampilan memukau dari mahasiswa Kampus Indonesia Mini ini mendapatkan apresiasi positif dari Gubernur Jawa Tengah, Komisaris Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., M.K., yang turut menghadiri acara tersebut. “Selamat Bu Rektor, para mahasiswanya tampil sangat bagus dalam acara ini,” katanya.

Senada dengan Gubernur Jawa Tengah, Presiden Direktur dan CEO Solopos Media Group Arif Budisusilo juga memberikan respons positif atas penampilan memukau dari mahasiswa UKSW tersebut. 

“Terima kasih UKSW, penampilan luar biasa, baik dari tarian etnis hingga vocal group sangat bagus,” katanya.

Tampil Memukau

Menegaskan eksistensinya sebagai Kampus Indonesia Mini, tiga etnis yaitu Rukun Pelajar dan Mahasiswa Etnis Minahasa di Salatiga (Pinaesaan), Perhimpunan Keluarga Kalimantan Salatiga (Perkkasa), dan Ikatan Keluarga Ononiha Salatiga (Ikaoni) Nias, tampil memukau di hadapan para tamu undangan. Lagu bertajuk "Aku Indonesia" menjadi puncak penampilan mahasiswa etnis yang juga ingin mengajak para hadirin menyuarakan rasa bangga menjadi anak Indonesia di tengah keberagaman yang ada.

Mengenakan baju adat Minahasa berwarna merah menyala, Pinaesaan tampil energik membawakan tari perang Kabasaran, tarian tradisional khas Sulawesi Utara. Sementara itu, lenggak-lenggok mempesona dalam balutan busana adat Dayak Kalimantan Barat, Perkkasa tampil anggun dengan tarian Jonggan. Tak kalah memukau, penampilan tarian Perang dan Moyo dari Ikaoni Nias yang berasal dari Sumatera Utara berhasil menghipnotis para tamu undangan yang hadir. 

Selain itu, suara merdu dari vocal group kebanggaan UKSW Lentera Kasih mengalun indah mengisi setiap sesi dalam acara. Dalam balutan harmoni yang menyentuh hati, mereka berhasil membawakan sejumlah lagu seperti Viva La Vida, Forever Young, Apanya Dong, dan Kaulah Segalanya, dengan aransemen lagu oleh Bagus Gangsar Wibisono.

Rasa haru penuh kebanggaan bisa mempersembahkan penampilan yang menunjukan keberagaman budaya Indonesia tak bisa disembunyikan oleh para mahasiswa UKSW tersebut. Salah satunya, Maksimus Bella dari etnis PERKKASA mengungkapkan rasa bangganya karena mendapatkan apresiasi positif langsung dari Gubernur Jawa Tengah.

“Bangga banget bisa tampil dalam acara ini dan mendapatkan tanggapan positif dari Gubernur Jawa Tengah. Dalam penampilan kali ini saja juga dipercaya untuk membuat konsep tarian dan mengkoordinir teman-teman etnis selama latihan dan kami berhasil memberikan yang terbaik ,” ungkap mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (FTI).

Di sisi lain, Aurellian Marvel Sumua mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)  dari PINAESAAN juga mengaku bangga karena melalui acara ini etnisnya bisa memperkenalkan dan menampilkan salah satu tarian adat Suku Minahasa di depan tamu-tamu penting.

Perwakilan etnis Ikaoni, Oggy Dwi Ziduhu Zebua juga mengaku antusias bisa tampil di acara SBBI Awards 2025. “Acara SBBI sangat keren, bahagia banget bisa memperkenalkan tarian tradisional yang berasal dari Nias kepada pemimpin-pemimpin di Jawa Tengah,” tutur mahasiswa FTI ini.

Sementara itu, perwakilan vocal group Lentera Kasih, Cika Tiara Selpa mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengharumkan nama kampus UKSW. 

“Sangat luar biasa bisa membawakan sejumlah lagu di depan Gubernur Jawa Tengah dan tamu undangan lainnya. Semoga penampilan Lentera Kasih dapat membuat nama UKSW dikenal lebih luas lagi,” bebernya.

Penampilan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi UKSW terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan. Selain itu, pencapaian ini juga menandaskan komitmen UKSW dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, serta  ke-17 kemitraan mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. 

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (NA)

Sentimen: neutral (0%)