Sentimen
Semakin Banyak Warga Gaza Jadi Buta akibat Serangan Israel
Espos.id
Jenis Media: Dunia
Esposin, GAZA — Rumah Sakit Mata Gaza mencatat peningkatan kasus kebutaan di tengah agresi dan blokade Israel, dengan jumlah penderita kebutaan sebagian atau penuh mencapai 1.200 orang hanya di Gaza City dan wilayah Al-Nasr.
Kepada Voice of Palestine pada Senin (21/7/2025), Kepala RS Mata Gaza dr. Abdel Salam Sabah menyatakan bahwa pihaknya mencatat total 1.500 kasus kebutaan sebagian atau total akibat cedera mata sejauh ini.
Sementara, korban lainnya melaporkan kehilangan indra penglihatan secara berangsur-angsur akibat penyakit mata kronis yang memburuk akibat tiadanya penanganan medis yang layak.
Sabah menyatakan bahwa 4.000 hingga 5.000 pasien lainnya, yang sebelumnya kerap melakukan kontrol rutin ke RS Mata Gaza dan kini tak bisa lagi mengakses pengobatan lanjutan, turut terancam kehilangan penglihatannya.
Ia menegaskan bahwa malnutrisi parah menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral yang melemahkan saraf optik dan meningkatkan risiko cacat mata berangsur atau permanen, khususnya di kalangan pengidap diabetes.
Kepala RS Diculik
Sementara, Kepala rumah sakit lapangan Gaza, Marwan Al-Hams, telah diculik pasukan khusus zionis Israel, demikian dilaporkan media Al-Jazeera mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Al-Hams ditangkap pasukan zionis saat melakukan kunjungan ke sebuah rumah sakit yang dijalankan Sabit Merah setempat di Khan Younis, menurut laporan tersebut pada Senin.
Menurut laporan tersebut, dua warga sipil, termasuk seorang jurnalis, dibunuh tentara Zionis Israel dalam serangan tersebut, sementara supir yang membawa Al-Hams mengalami cedera.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa sejak agresi Israel terjadi pada Oktober 2023, sudah lebih 360 dokter Palestina ditangkap pasukan Zionis dan 1.589 dokter lainnya tewas dibunuh.
Merespons penyergapan militer Israel terhadap kepala RS lapangan Gaza, otoritas media di Jalur Gaza menyatakan kecaman keras terhadap kejadian tersebut.
Otoritas Gaza menganggap penculikan Marwan Al-Hams sebagai kejahatan dan menyerukan supaya komunitas internasional, khususnya Komite Palang Merah Internasional (ICRC), "untuk menentukan sikap mereka" atas kejadian itu.
Sejak 2 Maret 2025, pasukan penjajah Israel menutup seluruh titik penyeberangan ke Jalur Gaza dan melarang masuknya semua bentuk bantuan makanan dan obat-obatan ke wilayah tersebut, sehingga menyebabkan bencana kelaparan yang luas.
Agresi zionis Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan tewasnya 58.895 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan cedera pada 140.980 orang lainnya.
Sentimen: neutral (0%)