Sentimen
Undefined (0%)
21 Jul 2025 : 16.33
Informasi Tambahan

BUMN: Himbara

Kab/Kota: Klaten

Prabowo Ibaratkan Koperasi Bagai Sapu Lidi, dari Ekonomi Lemah Jadi Kekuatan

21 Jul 2025 : 16.33 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Prabowo Ibaratkan Koperasi Bagai Sapu Lidi, dari Ekonomi Lemah Jadi Kekuatan

Esposin, KLATEN – Presiden Prabowo Subianto meresmikan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional dari Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Peresmian ditandai dengan penekanan tombol oleh Presiden Prabowo bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

Saat menyampaikan sambutannya di acara peluncuran Koperasi Merah Putih, Prabowo mengistilahkan konsep koperasi merupakan konsep orang dari kalangan ekonomi lemah. 

“Hari ini adalah hari bersejarah. Kita mulai suatu usaha besar. Kita sudah mengerti bahwa konsep koperasi adalah untuk mereka yang lemah. Yang kuat tidak mau berurusan dan koperasi. Yang kuat tidak mau, menjadi anggota koperasi pun enggak mau. Kalau sudah kuat, sudah kaya, sudah punya akses ke mana-mana, yang dia bikin itu PT. Ya, dia bikin holding, dia bikin incorporated, dia bikin limited liability company. Dia bikin corporation dan lain-lain. Koperasi adalah alatnya orang lemah,” kata Prabowo.

Dia mengibaratkan konsep koperasi sama halnya dengan sapu lidi.

"Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Tapi konsepnya sederhana, sama dengan konsep lidi. Satu lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi, tapi kalau lidi puluhan lidi, ratusan lidi dijadikan satu ini adalah alat yang bisa membantu kita," kata Prabowo.

Prabowo menegaskan Koperasi Merah Putih bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Jadi, dari lemah, lemah, menjadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat. Ini adalah konsep koperasi,” jelas Prabowo.

Prabowo menjelaskan konsep gotong royong dalam koperasi sudah dibangun puluhan hingga ratusan tahun. Dia mengakui ada yang berhasil, ada pula yang gagal.

“Karena itu koperasi sebagai alatnya pihak yang lemah yang merubah kelemahan menjadi kekuatan selalu dianggap sarana untuk berdaulat, sarana untuk kemerdekaan yang sejati,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan gerakan seperti koperasi, tidak selalu disukai oleh kalangan pemodal besar karena dianggap bisa menjadi pesaing.

"Dan ada negara-negara tertentu di dunia yang memang tidak suka melihat ada negara baru, negara besar yang mau bangkit. Ini adalah masalah manusia, masalah geopolitik, masalah hegemoni," ucapnya seperti dilansir Antara.

Presiden menilai koperasi dapat menjadi sarana untuk mencapai kedaulatan dan kemerdekaan, khususnya dalam bidang ekonomi.

Namun, Kepala Negara menegaskan selama rakyat masih mengalami kelaparan dan kemiskinan, maka kemerdekaan belum sepenuhnya terwujud.

"Negara yang merdeka adalah negara yang bisa memberi makan rakyatnya, rakyat yang merdeka, bangsa yang merdeka adalah yang bisa menjamin memberi kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya," tegas Prabowo.

Sebelumnya di acara tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Zulkifli Hasan, mengungkapkan peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak kebangkitan koperasi di Indonesia.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengungkapkan Kopdes/Kopkel Merah Putih merupakan inisiatif besar Presiden Prabowo Subianto. Terbentuknya koperasi itu tak terlepas dari andil berbagai kementerian dan lembaga.

Zulhas menegaskan saat ini 80.081 Kopdes/Kopkel secara hukum kelembagaannya sudah terbentuk. Dalam kesempatan itu, ada 108 Kopdes/Kopkel yang siap mock up.

“Alhamdulillah hari ini Pak Presiden membuat sejarah baru bagi perjalanan bangsa Indonesia. Tidak hanya memperingati HUT Koperasi, tetapi menghadirkan wajah baru koperasi di Indonesia yakni Kopdes/Kopkel Merah Putih. Menjadi tonggak baru koperasi Indonesia yang modern, efektif dan digital,” kata Zulhas dalam sambutannya.

Peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlaku sejak 27 Maret 2025.

Peluncuran tersebut diikuti secara serentak oleh seluruh daerah di Indonesia melalui sambungan daring, mencakup 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 81.140 unit Kopdes/Kopkel Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia, dengan 80.081 di antaranya telah berbadan hukum.

Program ini ditujukan untuk membangun ekonomi dari tingkat desa dan kelurahan guna menciptakan pemerataan serta membebaskan masyarakat dari kemiskinan. Sebanyak 13 kementerian dan dua lembaga negara terlibat dalam pelaksanaan program tersebut, bersama dengan para gubernur, wali kota, bupati, dan kepala desa.

Selain unit-unit koperasi yang telah terbentuk, pemerintah juga telah menyiapkan 108 koperasi percontohan yang diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya. Mulai 22 Juli 2025, koperasi percontohan tersebut telah dapat mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank Himbara.

Sentimen: neutral (0%)