Espos, SOLO — RS PKU Muhammadiyah Solo menegaskan pentingnya kerja keras dan kolaborasi untuk terus maju. Komitmen tersebut membuahkan hasil dengan diraihnya penghargaan Solopos Best Brand and Innovation (SBBI) Awards 2025 kategori rumah sakit swasta terbaik, Jumat (18/7/2025).

Bagi RS PKU Muhammadiyah Solo, penghargaan SBBI Awards 2025 menjadi trigger untuk mengembangkan inovasi untuk lebih baik. Wakil Direktur Medis dan Penunjang Medis RS PKU Muhammadiyah Solo, Siti Wahyuningsih, penghargaan ini menjadikan penemangat bagi RS PKU Muhammadiyah untuk menjadi lebih baik.

“Setelah menerima penghargaan ini, tentunya bagi RS PKU Muhammadiyah tentu punya tanggung jawab untuk lebih baik. Karena kami di RS PKU Muhammadiyah senantiasa konsisten untuk melayani. Reputasi dan konsistensi adalah kunci bagi kami untuk terus maju,” ujarnya, Jumat, di Hotel Alila Solo.

Disinggung mengenai strategi untuk menjaga reputasi institusi RS PKU Muhammadiyah, Siti Wahyuningsih menegaskan kerja keras dan kolaborasi menjadi kunci penting di bidang ini.

“Strategi utama kami adalah membangun sistem layanan yang berorientasi pada patient-centered care dengan fondasi tata kelola yang baik (good corporate governance). Kami juga terus memperkuat SDM melalui pengembangan kompetensi, membangun budaya kerja yang unggul, serta menjaga kepercayaan publik melalui komunikasi yang transparan dan humanis," urainya.

Selain itu, lanjut Siti, inovasi digitalisasi akan terus dikembangkan. "Kami juga aktif memperluas kemitraan, baik dengan institusi pendidikan, asuransi, maupun sektor teknologi, agar rumah sakit tetap relevan dan mampu bertumbuh secara berkelanjutan,” tuturnya.

Disinggung mengenai teknologi dan digitalisasi yang begitu cepat, Siti menjelaskan RS PKU Muhammadiyah senantiasa beradaptasi sekaligus menjaga sentuhan humanis dalam pelayanan.

“Kami percaya bahwa teknologi adalah alat bantu, bukan pengganti. Oleh karena itu, dalam setiap inovasi digital yang kami terapkan—mulai dari pendaftaran online hingga sistem monitoring pasien berbasis aplikasi—kami tetap menempatkan interaksi manusia sebagai inti dari pelayanan. Kami membekali seluruh tenaga kesehatan dengan pelatihan soft skills dan empati komunikasi agar teknologi tidak menghilangkan kehangatan. Pasien tetap ingin didengar, dimengerti, dan diperlakukan dengan penuh hormat. Maka, kami berusaha menciptakan layanan yang modern tapi tetap membumi—teknologinya canggih, sentuhannya tetap manusiawi atau humanis,” tuturnya.

Sebagai informasi, Solopos Media Group melalui SBBI Awards 2025 kembali menegaskan pentingnya adaptasi, inovasi, dan strategi digital dalam membangun merek yang kuat dan berkelanjutan.

Ketiga sektor ini menunjukkan bahwa eksistensi dan reputasi merek tidak hanya ditentukan oleh kualitas layanan, tetapi juga bagaimana merek mampu bercerita, terhubung, dan relevan dengan masyarakat.