Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Garut
Tokoh Terkait
Tragedi Pesta Rakyat Garut: 3 Korban Meninggal, 9 Masih Dirawat
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, GARUT – Pesta Rakyat di Pendapa Garut, rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berujung insiden tragis yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka, Jumat (18/7/2025).
Kericuhan terjadi saat sesi hiburan dan makan gratis yang digelar untuk masyarakat di area Pendapa dan Alun-Alun Garut. Sebanyak 30 orang menjadi korban, dengan 20 orang harus dirawat di rumah sakit, dan sembilan di antaranya masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Slamet Garut hingga Sabtu (19/7025).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyampaikan para pasien mengalami luka akibat terinjak-injak dan terjatuh. "Sudah kami tangani, mulai dari rontgen hingga USG untuk memastikan kondisi pasien," ujar Leli dikutip dari Antara, Sabtu.
Tiga korban meninggal dunia adalah Bripka Cecep Saeful Bahri, 39, anggota Polres Garut; Vania Aprilia, 8, warga Kelurahan Sukamentri; dan Dewi Jubaedah, 61, warga Kecamatan Sukawening. Ketiganya telah dimakamkan secara layak di kampung halaman masing-masing.
Untuk Bripka Cecep, prosesi pemakaman dilakukan dengan upacara kehormatan dari institusi Polri yang dihadiri rekan sejawat dan keluarga. "Penghormatan terakhir ini sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian almarhum," kata Kapolsek Karangpawitan Kompol M Duhri.
Kepedulian terhadap para korban ditunjukkan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, yang datang menjenguk langsung para pasien di RSUD. Ia memastikan mereka mendapat layanan medis terbaik dan memberikan dukungan moril, termasuk bantuan bingkisan.
“Kami turut prihatin dan hadir sebagai bentuk empati serta kehadiran negara untuk masyarakat,” ujar Rudi.
Pemerintah Kabupaten Garut menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya oleh pemda, sebagaimana disampaikan Bupati Abdusy Syakur Amin.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, selaku orang tua mempelai pria, menyatakan tidak mengetahui detail teknis penyelenggaraan pesta rakyat, terutama sesi makan gratis. Namun, ia menegaskan tidak akan menghalangi proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian.
“Silakan Polres Garut menyelidiki secara menyeluruh. Biarkan aparat yang mengusut siapa yang bertanggung jawab,” kata Dedi.
Saat ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan akan memeriksa sejumlah pihak terkait untuk mengungkap penyebab utama kericuhan yang terjadi di tengah acara perayaan tersebut.
Sentimen: neutral (0%)