Asale Rupbasan Sragen, Dulu Penjara di Zaman Belanda, Konon Ada Penampakan
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Espos.id, SRAGEN — Sebuah bangunan dengan tembok tebal dan berumur ratusan tahun masih berdiri kokoh di jantung Kota Sragen. Bangunan buatan zaman Belanda itu berdiri di sebelah timur persis SMPN 2 Sragen.
Pagar setinggai 5-6 meter berdiri seperti benteng mengelilingi kompleks yang dikenal masyarakat Sragen sebagai penjara lama. Di dalam kompleks tersebut terdapat ruang-ruang sempit tempat tahanan saat menjadi penjara pada zaman Belanda.
Tidak ada dokumen khusus yang menceritakan kapan berdirinya penjara lama yang kini difungsikan sebagai Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Sragen. Ada keterangan yang menyebut penjara lama tersebut dibangun pada 1925 untuk para terpidana seumur hidup bersamaan dengan pendirian penjara di Muntok, Bangka Barat.
Namun, ada juga informasi bahwa penjara peninggalan Belanda itu berdiri sejak Abad ke-19, tepatnya pascapenerapan Reglement op de Orde en Tucht yang tertuang dalam Staatsblad 1871 Nomor 78 yang berisi tata tertib terpidana di Hindia Belanda.
Pidana pada masa Hindia Belanda dibagi menjadi dua, yakni pidana untuk kaum pribadi dan pidana untuk kaum nonpribumi. Dalam catatan blog milik Indonesia Heritage Gallery, penjara lama atau gevagenis Sragen, penjara lama tersebut ada kaitannya dengan Pabrik Gula Modjo.
Dalam blog tersebut dulu diungkapkan terdapat benteng bernama Benteng Modjo yang kemudian dibongkar. Pada tahun 2005-an pernah ditemukan sebuah meriam di sebelah timur penjara lama yang menjadi bukti adanya Benteng Modjo.
Di dalam penjara lama itu terdapat ruang-ruang berukuran 2 meter x 3 meter dengan model pintu besi melengkung di bagian atas. Dapat dibayangkan dalam satu ruangan itu juga terdapat sebuah kloset untuk membuang air besar di dekat pintu masuk. Di ruang itu terdapat blok terbuat dari tembok yang digunakan bagi narapidana untuk tidur.
Penjara itu pernah terisi melebihi kapasitas kemudian penjara dipindahkan ke lokasi baru yang kini berada di depan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang disebut Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas IIA Sragen.
Seorang anggota staf Rupbasan Sragen, Suratno, saat ditemui wartawan, Jumat (18/7/2025), mengungkapkan bangunan penjara lama ini dibangun pada zaman Belanda. Dia mengatakan bangunannya masih asli dan sekarang difungsikan untuk Rupbasan Sragen. “Bangunan penjara lama ini merupakan bangunan cagar budaya. Ketika rehab pun tidak bisa mengubah bentuknya,” ujarnya.
Suratno mendengar ada cerita-cerita misteri di dalam penjara lama ini. Dia berkisah ada cerita orang yang melihat ada orang berjalan tanpa kepala. “Ya, orang jalan tetapi kepalanya tidak ada. Ada cerita seperti itu. Keluarnya saat habis Magrib. Kalau suara-suara misterius tidak ada. Di dalam penjara ini ada dua sumur tua tetapi sudah tidak difungsikan lagi,” ujarnya.
Sentimen: neutral (0%)