Espos.id, SALATIGA - Komitmen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dan aplikatif kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Ujian Proposal Tesis bagi mahasiswa Leaders’ Class Program Studi (Prodi) Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Jumat (04/07/2025). Ujian dilakukan di beberapa ruang di FEB.

Kegiatan ini menandai pencapaian penting dalam perjalanan akademik para mahasiswa Leaders’ Class, sebuah kelas khusus di FEB UKSW yang diperuntukkan bagi para profesional yang telah aktif bekerja. Sebanyak 12 mahasiswa dari angkatan keempat program ini mengikuti ujian secara serentak, sesuai dengan jadwal yang telah dirancang secara sistematis sejak awal perkuliahan.

“Leaders’ Class adalah bentuk inovasi kami dalam menjawab kebutuhan para profesional di bidang akuntansi. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menjadikan pengalaman kerja mereka sebagai basis studi kasus dalam penulisan tesis, sehingga hasilnya dapat secara langsung memberikan kontribusi pada institusi tempat mereka bekerja,” terang Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Akuntansi FEB UKSW, Profesor Dr. Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Ak., CA.

Program ini berbeda dari program reguler karena mengedepankan pendekatan akademik berbasis studi kasus riil (real case study), yang memperkaya pengalaman belajar dan memperkuat relevansi antara teori dan praktik. Meskipun pendekatan berbasis studi kasus menjadi ciri utama, program ini tetap memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang memilih jalur riset dasar (basic research).

Dari sisi kurikulum, sistem pembinaan disusun secara bertahap dan berkesinambungan sejak semester pertama. Mahasiswa dipersiapkan untuk riset melalui mata kuliah yang mendukung dan sesi bimbingan intensif, termasuk mekanisme monitoring daring bila diperlukan. “Pada semester ini, bimbingan daring tidak dilakukan karena progres mahasiswa sudah sesuai ekspektasi,” tambah Profesor Woro.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan UKSW Priyo Hari Adi, Ph.D., yang turut hadir dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasinya. “Proposal merupakan fondasi utama dari tesis. Ketika tahap ini berhasil dilewati, itu berarti 60 persen dari proses telah selesai. Kami berharap para peserta dapat menyelesaikan tesisnya tepat waktu dan bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang doktoral, pintu selalu terbuka,” tuturnya.

Refleksi Dinamika Dunia Kerja

Dalam ujian ini, para mahasiswa mempresentasikan topik-topik yang mencerminkan keragaman isu dan kompleksitas yang dihadapi dunia kerja. Beberapa di antaranya adalah Aprilian Fransiska Harefa dengan judul proposal Perancangan Standard Operating Procedure Risk-Based Internal Audit pada Yayasan Pendidikan: Studi Kasus di Sekolah Dian Harapan, Raica Allaeindo dengan judul proposal Analisis Kepatuhan Pajak Pasca Mengikuti Program Pengampunan Pajak, dan Anton Januarto dengan judul proposal Evaluasi Penerapan Control Design dalam Sistem Pengendalian Internal saat Perubahan Organisasi di PT Kievit Indonesia.

Setiap topik yang diangkat merepresentasikan sinergi antara kompleksitas dunia profesional dan pendekatan ilmiah yang matang. Para mahasiswa tidak hanya mengedepankan akurasi akademik dalam penyusunan proposal, tetapi juga memastikan bahwa hasil penelitian nantinya akan memberi dampak nyata bagi institusi atau organisasi tempat mereka berkarya.

Melalui program Leaders’ Class ini, UKSW menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, SDGs ke-16 perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, serta SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.