Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pos Indonesia
Kab/Kota: Boyolali
Tokoh Terkait
Cek BSU di Boyolali, Wapres Gibran Minta Jangan Dipakai Judol & Beli Rokok
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI -- Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka, berkunjung ke Kantor Pos Boyolali untuk mengecek penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU), Jumat (18/7/2025).
Ia datang didampingi oleh Wakil Menteri Immanuel Ebenezer, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, hingga Bupati Boyolali Agus Irawan.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran mengatakan Boyolali menjadi lokasi ketiga yang ia kunjungi terkait penyaluran BSU. Ia melihat selama ini progress dari BSU baik.
Ia pun menitip pesan kepada penerima BSU untuk bantuan yang diterima dapat digunakan untuk kegiatan produktif. Semisal, saat tahun ajaran baru ini, bisa digunakan untuk membeli peralatan sekolah, seragam, sembako, kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya.
“Kalau bisa, [BSU] untuk rokoknya dikurangi. BSU digunakan dengan baik, untuk kegiatan produktif. Dan saya yakin di sini tidak ada satu pun yang menggunakan BSU atau bantuan apapun untuk judol [judi online]. Jangan sampai ya, bapak-ibu,” kata dia dalam sambutan acara.
Gibran mengatakan baik dengan uang pribadi atau bantuan, imbau dia, jangan sampai uangnya digunakan untuk kegiatan yang tidak baik.
“Saya tidak ingin ada bantuan yang dicabut. Saya yakin bapak-ibu semua di sini bisa menggunakan bantuan ini dengan baik,” kata dia.
Wapres Gibran juga meminta semua pihak ikut memantau agar BSU tersalurkan dengan baik, tepat sasaran, dan penggunaannya digunakan ke kegiatan positif atau baik.
Ditemui seusai acara, Gibran menekankan program BSU bisa tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. “Intinya sampai akhir bulan bisa clear semua [penyaluran BSU],” kata dia.
Gibran juga kembali menekankan penggunaan dana BSU harus diperuntukkan hal yang baik dan produktif.
“Nanti ada mekanisme hukum yang berlaku kalau bantuan ini digunakan untuk hal-hal yang tidak baik seperti judol. Kalau dipakai untuk kegiatan seperti itu, pasti bisa kami trace [lacak] rekeningnya, atau apapun itu oleh PPATK dan Komdigi,” kata dia.
Sementara itu, Wamenaker Immanuel Ebenezer, mengatakan penyaluran BSU sudah sekitar 86% dari sekitar target penerima BSU 15,9 juta orang.
“Jawa Tengah realisasinya sudah sekitar 2 juta, nah Boyolali sudah sekitar 84.000. Artinya update setiap hari kami sampaikan, target kami akhir bulan ini semuanya selesai,” kata dia.
Terkait semisal adanya penggunaan BSU untuk judol, Wamenaker mengatakan akan berkoordinasi dengan PPATK dan Komdigi.
Ia mengatakan baik Presiden dan Wakil Presiden bersikap tegas akan memberikan sanksi ketika uang BSU lalu disalahgunakan. Maka, akan diblokir rekeningnya. Ia tidak ingin stimulus ekonomi tersebut digunakan untuk hal buruk seperti judol sehingga tidak sesuai peruntukkan.
“Praktik yang tidak baik ini merusak niat baik negara. Jangan sampai negara berbuat baik kemudian digunakan oleh mafia judi online ini,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)