Sentimen
Undefined (0%)
17 Jul 2025 : 18.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kendal, Semarang, Tiongkok

Tokoh Terkait

10 Produk AS Paling Banyak Diimpor Jateng, Kedelai Jadi yang Teratas

17 Jul 2025 : 18.41 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

10 Produk AS Paling Banyak Diimpor Jateng, Kedelai Jadi yang Teratas

Esposin, SEMARANG – Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara dengan jumlah impor tertinggi ke Jawa Tengah (Jateng), terutama untuk produk kedelai dan berbagai komoditas nonmigas lainnya. Sepuluh komoditas unggulan dari AS, mulai dari bahan pakan ternak hingga mesin listrik, secara rutin masuk ke Jateng setiap tahun.

Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif resiprokal sebesar 19% untuk Indonesia. Sebagai timbal balik, AS tak perlu membayar tarif bea masuk alias 0% saat mengekspor produknya ke Indonesia.

Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, AS tercatat sebagai negara pengimpor terbesar kedua ke wilayah Jateng setelah Tiongkok.

Berikut data nilai impor nonmigas dari Amerika Serikat ke Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir:

  • 2020: USD 372.625
  • 2021: USD 475.173.868
  • 2022: USD 560.623.932
  • 2023: USD 606.453.285
  • 2024: USD 564.595.803
  • 2025 (Januari–Mei): USD 201.559.501,13

Daftar 10 Komoditas Nonmigas AS yang Paling Banyak Diimpor Jateng:

  1. Biji dan buah mengandung minyak, biji industri, tanaman obat, jerami, dan makanan ternak
  2. Residu dan sisa dari industri makanan, serta olahan makanan hewan
  3. Produk susu, telur unggas, madu alam, dan produk hewani lainnya yang dapat dikonsumsi
  4. Lokomotif dan perlengkapan perkeretaapian, termasuk alat pemberi isyarat mekanis dan elektromekanis
  5. Plastik dan barang berbahan dasar plastik
  6. Bahan kimia anorganik serta senyawa dari logam mulia, tanah langka, radioaktif, dan isotop
  7. Kapas
  8. Mesin dan perlengkapan elektrik, termasuk alat perekam suara dan gambar
  9. Pulp kayu atau bahan selulosa serta kertas daur ulang (sisa dan skrap)
  10. Kayu dan produk kayu, termasuk arang

Sekretaris Disperindag Jateng, Linda Widiastuti Ariningrum, menyebut bahwa kebijakan tarif 0% dari AS diperkirakan tidak akan menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah karena AS memang sudah menjadi importir utama ke Jateng.

“Sepertinya enggak akan terlalu bermasalah, karena AS itu nomor dua importirnya. Produk nomor satunya yang paling banyak masuk juga kedelai,” ujar Linda kepada Espos, Kamis (17/7/2025).

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pinsar Petelur Nasional Kendal, Suwardi, menilai banjir kedelai dari AS justru menguntungkan peternak unggas di daerah.

“Untuk bungkil kedelai kan kita masih 90% impor, kebanyakan juga dari AS. Jadi adanya tarif 0% tentunya akan menurunkan biaya ongkos produksi,” kata Suwardi.

 

Sentimen: neutral (0%)