Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan, Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Guru Besar Hukum UNS Solo Sebut Pemilu Raya Ketum PSI Bisa Jadi Role Model
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Guru besar hukum tata negara yang juga pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, menilai Pemilu Raya Ketum Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa dijadikan role model oleh partai-partai lain di Indonesia.
Pemilihan Ketua Umum PSI dengan sistem one man one vote itu dinilai sangat baik. "Begini, kalau dilihat secara prosedur, tata cara, dan mekanisme yang dibuat PSI dalam memilih Ketua Umum itu sangat baik. Karena menggunakan mekanisme Pemilu Raya," ujar dia saat diwawancarai wartawan, Kamis (17/7/2025).
Menurut Agus, Pemilu Raya PSI melibatkan semua stakeholder partai dan partai itu dihormati untuk memilih Ketua Umum secara demokratis di tingkat internal partai.
"Itu sangat baik karena itu tradisi baru dalam rekrutmen pemimpin politik di elite partai ya. Selama ini partai-partai tidak melakukan hal yang sama. Biasanya partai-partai melakukan [memilih ketua] dengan cara pemilihan tertutup atau formatur. PSI beda, dia menggunakan mekanisme inovatif dalam rekrutmen pemimpinnya" kata dia.
Agus mengapresiasi langkah berani PSI melakukan Pemilu Raya. Dengan begitu setiap anggota bisa menentukan sosok Ketua Umum.
"Saya apresiasi positif caranya itu, ya karena mestinya itu menjadi role model bagi partai-partai dalam memilih pimpinan partai supaya demokratisasi internal terwujud. Karena problem partai selama ini lebih condong kepada kekuatan tokoh ya dari pada kader," urai dia.
Menurut Agus, tidak banyak partai yang memberi ruang kepada semua orang untuk memiliki kesempatan yang sama. Sehingga dia menyatakan sudah saatnya partai-partai menerapkan konsep yang sama. Sudah tidak zaman rekrutmen pemimpin partai dilakukan secara tertutup oleh segelintir elite partai.
"Jadi kalau kita baca di Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Partai Politik itu kan dikatakan bahwa pemimpin partai politik itu kan harus dipilih secara demokratis. Bahkan di undang-undang Pemilu juga begitu kan rekrutmen itu dilakukan secara internal dengan cara demokratis," terang dia.
Namun, Agus menilai masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibenahi PSI setelah menggelar Pemilu Raya untuk memilih Ketua Umum. Utamanya bagaimana agar mereka bisa lolos ke parlemen di Senayan pada Pemilu Legislatif 2029.
Agus juga mengingatkan PSI agar tidak menjadi partai keluarga. "PSI ini kan pemilih muda ya jadi memilih kritis. Menurut saya kalau perilakunya masih sama dengan partai-partai lain ya mungkin bisa enggak lolos PT [parlementary threshold] lagi," tutur dia.
Diberitakan Espos sebelumnya Pemilu Raya dengan e-vote digelar hingga Jumat (18/7/2025) dan hasilnya akan diumumkan saat Kongres Nasional I PSI yang akan berlangsung di Solo, Sabtu-Minggu (19-20/7/2025).
Sentimen: neutral (0%)