Sentimen
Undefined (0%)
17 Jul 2025 : 10.09
Informasi Tambahan

BUMN: BNI, BRI

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

IHSG Dibuka Menguat 0,61% ke Posisi 7.236,13.

17 Jul 2025 : 10.09 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

IHSG Dibuka Menguat 0,61% ke Posisi 7.236,13.

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (17/7/2025) pagi dibuka menguat 44,11 poin atau 0,61% ke posisi 7.236,13. Begitu juga dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang turut naik 3,47 poin atau 0,46% ke posisi 782,92.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tercatat menguat 0,77% ke level Rp3.910 per saham pagi ini. Saham BBRI menjadi saham dengan nilai transaksi tertinggi pagi ini, mencapai Rp63,3 miliar. Lalu saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang naik 1,44% ke level Rp4.220 per saham pagi ini.  

Saham lain yang juga menguat adalah saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA). Saham yang juga dimiliki oleh Grup Djarum dan Prajogo Pangestu ini menguat 3,57% ke level Rp2.610 per saham. 

Saham-saham lain yang juga menguat adalah saham ANTM naik 1,67% ke Rp3.040, saham BMRI naik 0,43% ke level Rp4.710, dah saham pendatang baru BLOG menguat 21,19% ke level Rp915 per saham.

Tim Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan terdapat sejumlah katalis positif bagi IHSG hari ini.  Katalis tersebut adalah menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan naiknya harga beberapa komoditas, serta dipangkasnya suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%.  

Di sisi lain, masih terus berlangsungnya aksi jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif untuk IHSG.  CGC International Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.150-7.110 dan resistance pada level 7.235-7.275.

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup naik 0,72% tetapi masih disertai dengan net sell asing sekitar Rp966 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, SSIA, BBNI, dan MDKA.  “IHSG berpotensi tes resistance kuat di 7.200, akan tetapi rentan koreksi dulu jika belum bisa break di atas 7.200,” tulisnya dalam riset.

Hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 7.100–7.150 dan resistance 7.200–7.250. 

Sedangkan analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan potensi penguatan IHSG  juga dipengaruhi penurunan tarif resiprokal untuk Indonesia dari AS yaitu dari 32% menjadi 19%. “Sentimen tersebut menjadi faktor yang mendorong penguatan indeks pada Rabu [16/7/2025],” katanya. 

Secara teknikal, Ratna mengatakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih menunjukkan pelebaran positive slope, mengindikasikan tren penguatan IHSG masih berlanjut. Menurut dia, selama indeks mampu bertahan di atas dukungan psikologis 7.150, ada peluang untuk menguji level resistance di kisaran 7.200 hingga 7.250.

Meski demikian, ia mengingatkan pelaku pasar untuk tetap mewaspadai aksi ambil untung (profit taking), mengingat indikator Stochastic RSI telah memasuki area jenuh beli (overbought). Jika IHSG gagal menembus 7.200, tekanan jual jangka pendek bisa saja muncul.

Sementara dari sisi global, investor menantikan rilis data ekonomi penting, termasuk tingkat pengangguran di Inggris, inflasi di Eropa, dan penjualan ritel di AS. Ketiga indikator tersebut berpotensi memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.

 

Sentimen: neutral (0%)