Sentimen
Undefined (0%)
16 Jul 2025 : 23.48
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Di Tengah Bentrokan Suku Druze dan Badui di Suriah, Damaskus Dirudal Israel

16 Jul 2025 : 23.48 Views 18

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

Di Tengah Bentrokan Suku Druze dan Badui di Suriah, Damaskus Dirudal Israel

Esposin, DAMASKUS — Jet-jet tempur Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah barat daya Suriah pada Selasa (15/7/2025).

IDF menyatakan bahwa pemimpin Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan untuk menyerang pasukan dan kendaraan militer Suriah di Suwayda.

"Beberapa kendaraan tempur lapis baja yang terdiri dari tank, APC, dan MLRS, serta jalur akses diserang untuk mengganggu konvoi menuju wilayah itu," kata militer Israel.

Serangan terjadi saat terjadi bentrokan mematikan antara suku Druze dan Badui.

Mengutip AFP, sejumlah serangan telah dilancarkan ke wilayah Ibu Kota Damaskus. Televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa dua orang terluka di pusat kota Damaskus, tanpa menyebutkan lokasi pastinya.

"Beberapa saat yang lalu, (militer Israel) menyerang pintu masuk markas militer rezim Suriah di wilayah Damaskus di Suriah," demikian bunyi pernyataan resmi Israel.

Israel juga mengatakan akan mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan dengan Suriah. Ini dilakukan setelah Negeri Zionis itu berjanji untuk meningkatkan serangan jika pasukan pemerintah Damaskus tidak ditarik dari wilayah selatan Suriah.

"Sesuai dengan penilaian situasi, (militer Israel) telah memutuskan untuk memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan Suriah," tambahnya.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">BREAKING:<br><br>This is not Gaza.<br><br>This is not Beirut.<br><br>This is Damascus.<br><br>Israel is raining bombs on Syria’s capital, targeting civilian neighborhoods and government sites, in one of the oldest cities on Earth — a city that has stood for over 11,000 years. <a href="https://t.co/7iPm4WwPZg">pic.twitter.com/7iPm4WwPZg</a></p>&mdash; sarah (@sahouraxo) <a href="https://twitter.com/sahouraxo/status/1945486569801978329?ref_src=twsrc%5Etfw">July 16, 2025</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Serangan ini terjadi setelah Suriah berada dalam kegentingan bentrokan antara Druze dan Badui. Kekerasan meletus setelah gelombang penculikan kelompok beragama Druze di jalan raya yang menghubungkan Damaskus dengan wilayah provinsi mayoritas Druze, Sweida, Jumat lalu.

Konflik ini juga pecah setelah April lalu terjadi bentrokan antara pejuang Sunni dan warga Druze bersenjata di Jaramana, tenggara Damaskus, yang kemudian menyebar ke distrik lain di dekat ibu kota provinsi.

Kekerasan tersebut menandai episode terbaru pertumpahan darah sektarian di Suriah, di mana ketakutan di antara kelompok-kelompok minoritas telah meningkat sejak pemberontak yang dipimpin kelompok Islamis menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada Desember, dan membentuk pemerintahan serta pasukan keamanan mereka sendiri.

Sementara, melansir Anadolu, seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat pada Selasa membantah laporan media Israel yang mengabarkan bahwa serangan udara Israel ke Suriah baru-baru ini dilakukan atas koordinasi dengan AS.

"AS tidak terlibat dalam serangan itu,” kata pejabat itu kepada kantor berita Turki, Anadolu. "Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi IDF (tentara Israel)."

Pada Selasa pagi, Menteri Pertahanan Suriah Murhaf Abu Qasra mengumumkan gencatan senjata penuh di Suwayda setelah bernegosiasi dengan para pemimpin masyarakat lokal.

Militer Suriah mulai menarik kendaraan tempur dari Suwayda dan bersiap menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan keamanan internal, menurut laporan kantor berita Suriah, SANA.

Pada Senin (14/7/2025), lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya terluka dalam bentrokan antara petempur suku Badui dan milisi Druze di Suwayda, menurut Kementerian Dalam Negeri Suriah.

Sentimen: neutral (0%)