Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: UIN
Kab/Kota: Sukoharjo
Partai Terkait
Tim Riset UIN Surakarta Terima Pendanaan Riset Nasional dari BRIN
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, SUKOHARJO – Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung riset inovatif dan pelestarian budaya nasional.
Salah satu tim dosen dari universitas ini berhasil meraih pendanaan nasional dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema kompetitif Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju Kompetisi. Riset yang diajukan berjudul "Rancang Bangun Standar Takarir Bahasa Jawa (Sakabawa) sebagai Ikhtiar Revitalisasi Bahasa Jawa."
Tim riset ini diketuai oleh Prof. Dr. SF. Luthfie Arguby Purnomo, dengan anggota tim: Yustin Sartika, M.A., SF. Lukfianka Sanjaya Purnama, M.A., M.Hum., Robith Khoiril Umam, M.Hum., dan Muhammad Rizal, M.A.
Kelima akademisi tersebut merupakan dosen tetap di UIN Surakarta yang telah lama berkecimpung dalam kajian bahasa, budaya, dan teknologi humaniora.
Rektor UIN Surakarta menyampaikan apresiasi yang mendalam atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan tim ini membuktikan UIN Surakarta tidak hanya unggul dalam pengajaran, tetapi juga produktif dalam menghasilkan karya riset yang relevan dengan kebutuhan zaman.
"Riset ini bukan hanya tentang pengembangan takarir atau subtitle, tapi juga tentang bagaimana kita sebagai akademisi turut serta dalam menjaga keberlangsungan bahasa ibu kita—Bahasa Jawa—di tengah arus modernisasi, globalisasi, dan pentingnya glokalisasi sebagai upaya menyesuaikan kekuatan global dengan kearifan lokal. Kami bangga dan mendukung penuh inisiatif luar biasa ini," ungkap Rektor.
Sakabawa (Standar Takarir Bahasa Jawa) yang dikembangkan dalam riset ini merupakan pendekatan inovatif yang bertujuan untuk menyediakan sistem standar dalam penerjemahan dan penyajian takarir Bahasa Jawa untuk berbagai media digital, termasuk film, video edukatif, platform daring, dan materi pembelajaran.
Standarisasi ini dinilai penting untuk memastikan keterbacaan, kesepadanan makna, dan keberterimaan budaya dalam penggunaan Bahasa Jawa secara luas di ranah digital.
Menurut Prof. Luthfie, riset ini berangkat dari keprihatinan terhadap menurunnya penggunaan Bahasa Jawa di kalangan generasi muda, terutama dalam konteks digital.
Ia menilai salah satu cara efektif untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap bahasa daerah adalah dengan menghadirkannya dalam format yang dekat dengan keseharian anak muda, yakni media digital.
"Kami ingin menjadikan Bahasa Jawa kembali hidup dan berdaya dalam ruang digital. Melalui standar takarir ini, kami berharap bisa membuka ruang baru bagi penggunaan Bahasa Jawa dalam produksi konten multimedia, edukasi, bahkan hiburan," tutur Prof. Luthfie.
Sementara itu, para anggota tim menyatakan bahwa riset ini juga melibatkan pendekatan multidisipliner, termasuk linguistik terapan, studi kebudayaan, teknologi informasi, dan kajian media.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, tim berharap hasil riset tidak hanya berhenti pada tataran akademik, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kebijakan pelestarian bahasa daerah maupun industri konten kreatif lokal.
Keberhasilan tim ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UIN Surakarta dan menunjukkan bahwa riset-riset berbasis kearifan lokal tetap relevan dan strategis di era digital.
Tidak hanya menjawab tantangan zaman, tetapi juga menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian identitas budaya bangsa.
Rektor berharap capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh dosen di lingkungan UIN Surakarta untuk terus berkarya dan berinovasi melalui riset-riset unggulan yang berdampak langsung bagi masyarakat dan kebudayaan nasional. (NA)
Sentimen: neutral (0%)