Esposin, SOLO -- Kongres Nasional I Partai Solidaritas Indonesia atau PSI di Kota Solo bakal dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai daerah, Sabtu-Minggu (19-20/7/2025). Acara nasional itu diyakini bakal memiliki dampak ganda ekonomi bagi Solo.

“Dari sisi positifnya, Solo akan dipandang, dari sisi pergerakan, lebih ke pariwisata. Apalagi kulinernya bakal dicari oleh pendatang di Solo,” jelas Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Astrid Widayani, saat ditemui Espos di kantornya, Rabu (16/7/2025) sore.

Dia menjelaskan perhotelan di Kota Bengawan akan diisi tamu yang hadir pada kongres nasional PSI. Pergerakan ekonomi juga akan mengarah ke UMKM. “Mudah-mudahan lebih banyak event berskala nasional yang diselenggarakan di Kota Solo. Bisa lebih banyak orang berkunjung ke Solo,” papar Astrid.

Astrid menjelaskan telah mendapatkan informasi dari penyelenggara Kongres PSI di Solo mengenai rencana Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara tersebut. Tetapi Astrid belum mendapatkan konfirmasi kehadiran Presiden.

Ditanya apakah Pemkot Solo mengagendakan Presiden Prabowo Subianto melakukan kegiatan atau kunjungan kerja di Solo, Astrid menjelaskan belum ada informasi lebih lanjut sejauh ini.

Diberitakan Espos sebelumnya, Ketua DPD PSI Solo, Tri Mardiyanto, menjelaskan Kongres PSI akan digelar di Graha Saba Buana dan Edutorium UMS Solo, akhir pekan ini. Pada Sabtu acara di Graha Saba dan Minggu di Edutorium. 

"Tanggal 19 Juli 2025 di Graha Saba dihadiri 2.500 pengurus se-Indonesia, dan tanggal 20 Juli 2025 di Edutorium UMS Solo akan dihadiri 20.000 pengurus dan anggota," tutur dia.

Tri mengatakan acara pada Minggu akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan pimpinan partai politik (parpol). Dalam acara itu Ketua Umum terpilih akan melakukan pidato.

"Yang tanggal 20 Juli 2025 insyaallah akan dihadiri Pak Presiden. Itu nanti ada pidato pertama Ketum terpilih PSI dan nanti ada kejutan dari situ. Ditunggu saja hari H-nya," urai dia.

Sedangkan untuk proses pemilihan Ketua Umum PSI dilangsungkan pada 12-18 Juli 2025 melalui e-vote. Namun Tri mengaku tidak tahu berapa total jumlah responden e-vote itu.

"Saya dari DPD Solo tidak bisa akses. Yang bisa akses dari DPP. Kalau Solo sendiri kami sekitar 7.000 orang. Karena dari anggota yang terverifikasi ya sekitar itu," kata dia.