Sentimen
Undefined (0%)
15 Jul 2025 : 15.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

Psikolog Politik Sebut Kongres PSI di Solo Jadi Penentu Pengaruh Keluarga Jokowi

15 Jul 2025 : 15.29 Views 25

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Psikolog Politik Sebut Kongres PSI di Solo Jadi Penentu Pengaruh Keluarga Jokowi

Esposin, SOLO -- Psikolog politik dari UNS Solo, Moh Abdul Hakim, menyebut Kongres Nasional I Partai Solidaritas Indonesia atau PSI di Solo, Sabtu-Minggu (19-20/7/2025), bakal menjadi penentu pengaruh keluarga mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di parpol tersebut.

Hal itu disampaikan Abdul Hakim saat diwawancarai Espos melalui telepon WhatsApp (WA), Selasa (15/7/2025). Ia mengatakan Kongres Nasional I PSI di Kota Solo akan menjadi penanda apakah partai itu akan sepenuhnya dimiliki Jokowi dan keluarganya atau tidak.

"Dalam konteks ini siapa yang akan dipilih menjadi indikator paling kentara. Kalau misalnya Kaesang [Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi] itu yang nantinya terpilih, maka semua orang akan melihat PSI sudah betul-betul berubah menjadi partai keluarganya Jokowi. Saya kira kader-kader PSI sadar itu," ungkap dia.

Abdul Hakim melihat dari hasil sementara e-vote calon Ketum PSI, kader-kader PSI ingin membangun hubungan yang dinamis dengan keluarga Jokowi. Di satu sisi, mereka ingin dekat dengan Jokowi dan menjadikannya representasi partai. Namun di sisi lain mereka ingin menunjukkan independensi.

"Nah kalau nanti misalnya Kaesang yang akhirnya terpilih, saya pikir ini menjadi gambling yang sangat besar. Gambling besarnya begini, yang kita tidak tahu adalah setelah Jokowi tidak jadi presiden dan berbagai isu yang terus muncul seputar keluarganya, itu kita tidak tahu seberapa Pak Jokowi dan keluarga punya pengaruh kepada pemilik suara di akar rumput, terutama di segmen market-nya PSI," terang dia.

Segmen market PSI, menurut Abdul Hakim, yakni pemilih terdidik dengan ideologi cenderung terbuka atau nasionalis. "Nah ini adalah orang-orang yang sebenarnya cukup kritis dan mindset kritis dari market PSI ini terlihat dari tren beberapa hari terakhir, yang di satu sisi cukup setuju Pak Jokowi masih punya andil. Tapi di sisi lain mencoba menjaga jarak dengan keluarganya secara keseluruhan, tetap menjaga independensi," urai dia.

Abdul Hakim menduga publik tidak akan antusias dengan PSI ketika calon Ketua Umum lima tahun ke depan adalah Kaesang Pangarep. "Saya kira kalau misalnya Kaesang yang terpilih, orang tidak lagi excited, tidak lagi antusias dengan kehadiran PSI. Walaupun sudah rebranding segala macam. Saya pikir sulit untuk meningkatkan suara PSI secata signifikan dalam beberapa tahun ke depan," papar dia.

Ditanya peluang Kaesang memenangi pemilihan, Abdul Hakim mengatakan suami Erina Gudono itu adalah representasi dari Jokowi. "Kaesang itu kan dia menjadi unggulan karena representasi Pak Jokowi. Saya lihat kader-kader PSI sedang wait and see apakah Pak Jokowi betul-betul mendelegasikan pengaruhnya ke Kaesang, atau memberikan kebebasan kader PSI untuk memilih siapa pun," urai dia.

Arah Politik Jokowi

"Seperti kisah Pak Jokowi dan pemilu-pemilu sebelumnya kan selalu seperti itu. Para pendukungnya cukup sabar menunggu ke mana langkah politik Pak Jokowi. Mereka cukup tanggap ya dengan sinyal-sinyal yang diberikan Pak Jokowi. Sejauh ini saya melihat Pak Jokowi belum memberikan tanda jelas siapa yang akan didukung beliau," tambahnya.

Abdul Hakim mengingatkan situasi menjelang Pilpres 2024 ketika muncul sosok Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. "Seperti kisah Ganjar dan Pak Prabowo kemarin bisa saja nanti di ujung tikungan Pak Jokowi mengambil langkah yang di luar dugaan. Jadi tren sekarang itu tren sementara. Saya yakin sebagian besar kader PSI menunggu arah politik dari Pak Jokowi, apakah tetap ke Kaesang atau membiarkan ini menjadi pertarungan terbuka di antara para kandidat," tegas dia.

Sementara itu, mengutip laman resmi PSI, Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilihan Raya calon Ketua Umum PSI mencapai 187.306 orang. “Data itu yang berhasil kami verifikasi sampai Kamis 10 Juli pukul 00.00 WIB. Jadi ada 187.306 anggota PSI yang berhak memilih ketua umum dalam Pemilihan Raya,” kata Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Beny Papa, di laman tersebut, Kamis (10/7/2025).

Tim Data Centre DPP PSI melakukan verifikasi sejak Mei lalu dengan mengirim pesan WhatsApp. “Tidak semua pesan berhasil terkirim. Mungkin nomornya sudah tidak aktif atau karena alasan lain. Beberapa juga menyatakan bukan anggota,” lanjut Beny.

Selanjutnya, pada 12-18 Juli, sebanyak 187.306 orang dalam DPT itu bisa memilih dengan mengunjungi website vote.psi.id. “Cara memilih sangat mudah. Siapa pun, Insyaallah, bisa melakukannya. Kami tunggu sampai 18 Juli pukul 00.00 WIB,” kata Beny. Hasil Pemilihan Raya akan diumumkan pada Kongres PSI, 19-20 Juli 2025, di Solo, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Espos, hasil sementara e-vote calon Ketum PSI pada Selasa (15/7/2025), Kaesang Pangarep tertinggal dari koleganya, Ronald A. Sinaga atau Bro Ron.

Sentimen: neutral (0%)