Sentimen
Undefined (0%)
13 Jul 2025 : 15.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

Ginda Ingatkan Eksekutif dan Legislatif Solo Jangan Banyak Drama

13 Jul 2025 : 15.02 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ginda Ingatkan Eksekutif dan Legislatif Solo Jangan Banyak Drama

Esposin, SOLO--Menghangatnya situasi di DPRD Solo pascapernyataan Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang menyebut banyak programnya ditolak lembaga itu, memancing komentar eks legislator Solo, Ginda Ferachtriawan.

Terlebih Respati menyinggung ada salah satu fraksi yang tidak mengawal pembahasan anggaran di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo, dalam rapat paripurna yang merupakan forum tertinggi DPRD Solo.

Situasi kian memanas setelah Wakil Ketua DPRD Solo dari Fraksi Partai Gerindra, Ardianto Kuswinarno, mengungkap adanya legislator salah satu fraksi yang walk out saat Respati berpidato, Rabu (9/7/2025).

"Eksekutif maupun legislatif jangan kebanyakan drama lah. Masyarakat sudah melek politik. Kasih contoh yang jelas lah. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini kerja-kerja nyata," ungkap Ginda, Minggu (13/7/2025).

Dia menjelaskan dasar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 adalah visi-misi Wali Kota, termasuk janji-janji politiknya. Sehingga bila memang terjadi penolakan atas itu perlu disampaikan apa saja poin yang ditolak tersebut.

"Termasuk teman-teman yang di DPRD Solo, ayo lah, saya juga pernah jadi legislator. Sampaikan apa yang terjadi. Apa betul program-program Mas Wali Kota yang bagus-bagus ditolak? Apa prosedurnya? Bukankah ini baru pembahasan? Bukankah masih ada tempat-tempat lain untuk membahasnya?," terang eks legislator dari Fraksi PDIP itu.

Menurut Ginda dalam menyusun APBD Perubahan 2025 tidak leluasa seperti saat menyusun APBD murni. "Nanti APBD murni 2026 bisa leluasa. Kalau yang sekarang masih ada tinggalan yang kemarin yang harus dilanjutkan. Makanya namanya anggaran perubahan," tutur dia.  

Bila memang ada sejumlah program yang dicoret DPRD karena keterbatasan anggaran, menurut Ginda, masih ada opsi lain yang bisa dilakukan. "Kalau biaya tidak ada, mau diambil anggaran dari mana? Geser anggaran yang sudah ada?

Meniadakan anggaran yang sudah dianggarkan atau meningkatkan pendapatan? Mau atau enggak pendapatan ditingkatkan atau utang ke pihak ketiga? Ini harus disamakan dulu persepsinya," urai dia.

Sentimen: neutral (0%)