Sentimen
Undefined (0%)
13 Jul 2025 : 14.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Kasus: stunting

Bupati Sragen Luncurkan Sekolah Lansia di Pasar Bahulak

13 Jul 2025 : 14.01 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Bupati Sragen Luncurkan Sekolah Lansia di Pasar Bahulak

Esposin, SRAGEN--Ribuan orang memadati Pasar Bahulak yang menjadi objek wisata unggulan di wilayah Kecamatan Plupuh, tepatnya di Desa Karungan, Plupuh, Sragen, Minggu (13/7/2025). Di pasar itulah, Bupati Sragen meluncurkan Program Sekolah Lansia agar para lansia di Sragen tetap sehat dan produktif.

Bupati Sragen Sigit Pamungkas bersama istri datang di Pasar Bahulak Sragen sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka menyapa para pengunjung dan melihat dagangan tempo dulu yang dijajakan para pedagang. Alat tukar dalam transaksi di pasar itu bukanlah uang rupiah tetapi koin yang terbuat dari tempurung kelapa. Setiap koin senilai Rp2.000. Kepala Desa Karungan Joko Sunarso juga ikut menyambut. 

Banyak pengunjung di Pasar Bahulak itu dari kalangan lansia dari berbagai wilayah di Sragen dan di luar Sragen. Dalam kesempatan itu, Sigit berbicara tentang Program Sekolah Lansia yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen. Peluncuran sekolah lansia itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati dan diserahkan kepada perwakilan lansia. Bupati juga memberi surat keputusan (SK) sekolah lansia. Bantuan Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting) juga diserahkan istri Bupati kepada perwakilan kader Genting.

"Yang datang dari luar Sragen, selamat datang di Sragen.  Orang Sragen yang sehat itu membantu pemerintah dan  Hari ini ada  Program Sekolah Lansia,. Usia 60-70 tahun itu prelansia dan 70 tahun ke atas itu lansia. Di pendapa sudah banyak para lansia yang menjadi siswa di Sekolah Lansia," ujar Sigit.

Bupati Sragen menyampaikan keramaian Pasar Bahulak ini menjadi bagian dari acara peluncuran Program Sekolah Lansia. Sekolah itu, kata dia, gratis dan sudah ada di 20 kecamatan. Para lansia itu, ujar dia, bersekolah untuk belajar cara hidup sehat, mentalitas, spritual, cara supaya produktif dan seterusnya. Dia mengatakan materinya bebas sesuai kebutuhan para lansia.

Sekretaris DP2KBP3A Sragen, Iin Dwi Yuliarti, menyampaikan setiap Sekolah Lansia ada 20 orang siswa lansia. Dia menyebut sekarang jumlah Sekolah Lansia di Sragen ada 21 sekolah yang menyebar di 20 kecamatan, khusus di Kecamatan Karangmalang ada dua sekolah lansia, yaitu di Kelurahan Plumbungan dan Desa Puro.

“Kurikulumnya ada sesuai panduan. Dan sudah ada yang diwisuda. Masa pendidikan selama 10 bulan untuk menyelesaikan dari tiga bagian, yakni S1, S2, dan S3. Program Sekolah Lansia ini terintegrasi dengan Program Bina Keluarga Lansia,” jelas Iin.

Dia mengungkapkan dalam Sekolah Lansia yang berdiri sejak 2022 itu ada tujuh dimensi yang mengacu pada pendekatan holistik pemberdayaan lansia, yaitu mencakup aspek spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional/vokasional, dan lingkunga. Kalau tujuh dimensi ini terlewati, jelas dia, maka lansia tersebut dapat diwisuda sebagai Lansia Smart atau lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif.

Sentimen: neutral (0%)