Sentimen
Undefined (0%)
12 Jul 2025 : 21.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Sragen

Tokoh Terkait

Di Sragen, Menteri PPPA Ungkap Kekerasan Anak Indonesia Naik Jadi 14.000 Kasus

12 Jul 2025 : 21.28 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Di Sragen, Menteri PPPA Ungkap Kekerasan Anak Indonesia Naik Jadi 14.000 Kasus

Esposin, SRAGEN -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengunjungi Kabupaten Sragen pada Sabtu (12/7/2025). Selain untuk mengecek kondisi bocah SD yang hamil tujuh bulan akibat perbuatan bapak tirinya, kunjungan itu bertujuan untuk kolaborasi dan bersinergi dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA menyebut kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat cukup signifikan. Arifatul menyebut kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada Januari sampai 14 Juni 2025 lalu secara nasional di angka 11.857 kasus yang terlaporkan.

Kasus tersebut, kata dia, meningkat luar biasa. Hingga 7 Juli 2025 lalu, ungkap dia, angka kasus tersebut melejit mendekati 14.000 kasus. Artinya, dalam waktu tiga pekan terakhir ada kenaikan sampai 2.143 kasus yang dilaporkan ke kementerian.

Fenomena kekerasan anak ini seperti fenomena gunung es. Arifatul menyebut kasus itu muncul hanya yang berani melapor karena sesungguhnya yang tidak melapor lebih banyak jumlahnya. Oleh karenanya, Arifatul menyatakan Kementerian PPPA mengajak semua pihak  dan seluruh stakeholders kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mengatasi problem sosial tersebut.

"Masalah ini menjadi tugas kami bersama, bukan hanya dari kementerian, untuk menyelamatkan  anak-anak dan perempuan dari segala bentuk kekerasan. Dalam perlindungan anak harus bergandengan tangan dengan semua pihak. Menurut analisis kami, kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini karena faktor dalam keluarga. Kedua, pengaruh gadget yang tidak bijaksana dalam penggunaannya, dan ketiga faktor lingkungan," jelas Arifatul kepada wartawan di Rumdin Bupati Sragen, Sabtu malam.

Dia mengajak semua pihak bergandengan tangan agar persoalan-persoalan ini bisa terselesaikan bersama-sama. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak itu banyak dan variatif. Arifatul menyebut ada provinsi tertentu yang memang angkanya tinggi karena jumlah penduduknya juga tinggi.

"Nah tingginya pelaporan ini, di satu sisi menunjukkan kampanye pemerintah berhasil dan sosialisasi pemerintah berhasil. Dalam kampanye dan sosialisasi itu menekankan ketika melihat atau mengalami kekerasan, dia meminta siapa pun jangan segan-segan untuk berani bicara dan berani melaporkan," ujarnya.

Kemudian di sisi lainnya, Arifatul menjelaskan dengan tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan ini menjadi keprihatinan bersama. Dia mengajak semua pihak untuk mencarikan solusi.

Di Jawa Tengah, menurut Menteri PPPA, angka kasus kekerasan perempuan dan anak juga cukup tinggi karena masyarakatnya jujur melaporkan. Dia menyebut angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jateng mencapai 700-an kasus. "Ini bukan dilihat kecil atau besarnya angka tetapi ini sebagai sinyal bahwa ini menjadi keprihatinan kita," ucapnya.

Sentimen: neutral (0%)