Sentimen
Undefined (0%)
12 Jul 2025 : 11.32
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pupuk Indonesia

Tokoh Terkait
Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Rahmad Pribadi

Rahmad Pribadi

Mentan Ungkap Penemuan Pupuk Palsu, Potensi Rugikan Petani Rp3,2 Triliun

12 Jul 2025 : 11.32 Views 31

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Mentan Ungkap Penemuan Pupuk Palsu, Potensi Rugikan Petani Rp3,2 Triliun

Esposin, MAKASSAR — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pihaknya menemukan lima jenis pupuk palsu yang beredar di pasaran, sehingga menyebabkan potensi kerugian petani mencapai Rp3,2 triliun secara nasional.

Amran menyebut pupuk palsu tersebut sangat merugikan petani, karena sebagian besar menggunakan dana pinjaman program kredit usaha rakyat (KUR), sehingga jika gagal panen, maka mereka bisa bangkrut akibat ulah pelaku kejahatan pupuk tersebut.

"Bayangkan, kalau pupuknya palsu, itu kerugian petani, baru kita temukan di lima (jenis) pupuk palsu (potensi kerugian petani) Rp3,2 triliun. Tapi, ini bukan Rp3,2 triliunnya, petaninya langsung bangkrut, ini pinjaman, pinjaman KUR," kata Mentan di Makassar, Sabtu (11/7/2025) seperti dilansir Antara.

Meskipun belum menjelaskan secara rinci lokasi dan jenis pupuk yang ditemukan, Mentan menegaskan akan menindak tegas pelaku pemalsuan sesuai aturan hukum yang berlaku dan tidak memberi toleransi.

Ia menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang tega menipu petani dengan menjual pupuk palsu, menyebut tindakan itu tidak etis dan harus segera dibersihkan dari sektor pertanian Indonesia.

Selama memimpin Kementerian Pertanian, Amran menegaskan fokus utamanya adalah memajukan sektor pertanian agar petani semakin sejahtera dan tidak terus-menerus menjadi korban permainan tidak bertanggung jawab.

"Ini tegak, ini kita harus bereskan. Selama kami di pertanian, kami fokus, kami betul-betul ingin pertanian Indonesia berjaya," ucap Mentan.

Amran juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, sejalan dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin ketahanan pangan nasional terus diperkuat lewat swasembada pangan.

"Kami ingin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Bapak Presiden [Prabowo Subianto]," ucap Mentan.

Apresiasi 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam distribusi pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia.

Itu disampaikan Amran saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pupuk Indonesia di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Amran menjelaskan distribusi pupuk menjadi salah satu fokus pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.

“Saya baru tiba dari Yordania mendampingi kunjungan Presiden Prabowo, dan langsung turun untuk memastikan ketersediaan pangan dan pupuk tetap aman. Alhamdulillah, saya bersyukur dan mengapresiasi kerja keras Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang telah menjalankan tugas dengan sangat baik,” ujar Amran dalam rilis pers Pupuk Indonesia, Kamis.

Ia menegaskan bahwa dukungan dari Pupuk Indonesia sangat penting untuk mewujudkan visi besar Presiden Prabowo dalam membangun ketahanan pangan yang kuat dan berdaulat.

“Kita harus bergerak cepat dan kompak. Saya ingin semua pihak di sektor pangan dan pertanian bekerja dengan hati, dengan semangat melayani rakyat,” tambahnya.

Amran menilai kinerja Pupuk Indonesia sangat penting dalam membangun fondasi pertanian nasional yang kuat. Pupuk Indonesia harus bisa memastikan petani memiliki akses terhadap pupuk secara merata dan berkelanjutan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi juga mengapresiasi dukungan pemerintah yang telah memudahkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

Rahmad mengatakan bahwa komitmen pemerintah yang mendorong kemudahan proses distribusi pupuk bersubsidi dapat terealisasi dengan baik, salah satunya banyak petani terdaftar yang menebus pupuk bersubsidi pada 1 Januari 2025.

Kendati demikian, Rahmad mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi, khususnya terkait harga bahan baku yang tidak menentu. Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia menurutnya akan terus berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pendukung ketahanan pangan nasional.

“Pupuk Indonesia dari waktu ke waktu semakin memperkuat posisinya sebagai pendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)