Kemendikdasmen: AI Dibuat untuk Bantu Guru, Bukan Menggantikan
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, JAKARTA -- Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Pusdatin Kemendikdasmen) Yudhistira Nugraha mengatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) diciptakan untuk membantu tugas guru, bukan menggantikan perannya.
"Dalam konteks pendidikan, AI itu tidak dibangun untuk menggantikan guru, tetapi sebagai pendukung guru," kata Yudhistira dalam diskusi teknologi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/7/2025).
Untuk memanfaatkan AI di bidang pengajaran, jelas Yudhistira, para guru harus menguasai setidaknya empat tahapan dalam memanfaatkan AI dengan baik.
Ia menyebutkan keempat tahapan tersebut adalah menemukan dan memahami informasi yang dihasilkan oleh AI, memahami cara menggunakan AI termasuk perintah yang dilakukan (prompt), penggunaan sesuai konteks, serta kemampuan untuk berpikir kritis terhadap respons dari AI.
"Jadi, jangan sampai bahwa apa yang disampaikan AI itu kita langsung terima dengan benar," ujarnya seperti dilansir Antara.
Yudhistira juga menekankan pentingnya membandingkan hasil antara satu robot AI dengan robot AI lainnya, serta penggunaan perintah atau prompt yang detail untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan betul-betul valid.
"Makanya ada istilah prompt engineering. Jadi kalau kita menggunakan prompt yang tepat, setidaknya menghasilkan hasil yang lebih akurat," ungkap Yudhistira.
Senada dengan Yudhistira, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ilham Akbar Habibie menekankan kecerdasan buatan (AI) hanyalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, sehingga masyarakat tidak boleh hanya terpaku dengannya.
Ilham menekankan pemanfaatan AI sejatinya ditujukan untuk membantu pekerjaan manusia, bukan untuk menggantikan pekerjaan manusia.
"Alangkah baiknya AI-nya kita gunakan untuk memperkuat, karena dia alat. Jangan kita cari dimana kita secara strategis mesti berada, tetapi kita cari dulu yang mana kita mau," ucap Ilham Akbar Habibie.
Sentimen: neutral (0%)