Sentimen
Undefined (0%)
10 Jul 2025 : 17.04
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri, BRI

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: Zona Hijau

Tokoh Terkait

Ada Optimisme The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Ditutup Menguat

10 Jul 2025 : 17.04 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Ada Optimisme The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Ditutup Menguat

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7/2025) ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. IHSG ditutup menguat 61,45 poin atau 0,88% ke posisi 7.005,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,37 poin atau 1,35% ke posisi 779,15.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu sektor keuangan naik sebesar 1,88%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,83% dan sektor energi yang naik 1,68 %. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen non primer paling dalam minus 0,5033%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COIN, IOTF, CHEK, MERI, dan CDIA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ASPR, PMUI, MFIN, NICE, dan INPS.

Saham bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melonjak 5,16%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,18%, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 2,34%. Saham sektor lainnya dengan transaksi tinggi pun bergerak kinclong. Harga saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) melonjak 10,95%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (PTRO) naik 5,97%, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) naik 6,09%.

Terdapat sejumlah saham dengan kinerja terbaik atau top gainers di antaranya PT Indokripto Koin Semesta (COIN) melonjak 34,81%, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) melonjak 34,48%, dan PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) melonjak 34,38%.

Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) turun 15%, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) turun 15%, dan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) turun 14,83%. Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (9/7/2025), IHSG juga mencatatkan penguatan sebesar 0,57% ke level 6.943,92. 

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.285.080 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,26 miliar lembar saham senilai Rp13,32 triliun. Sebanyak 375 saham naik, 204 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei melemah 147,28 poin atau 0,37% ke 39.674,00, indeks Hang Seng melemah 136,05 poin atau 0,57% ke 24.028,48, indeks Shanghai naik 16,63 poin atau 0,48% ke 3.509,05, dan indeks Strait Times menguat 18,20 poin atau 0,41% ke 4.075,17.

“Risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Fed tanggal 17-18 Juni 2025 memberikan harapan bahwa tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya.

Dari mancanegara, The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan. Beberapa anggota Dewan Gubernur Fed menargetkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada Juli 2025, sementara beberapa lainnya tidak melihat perlunya pelonggaran apa pun tahun ini.

Di sisi lain, pelaku pasar masih dibayangi terkait tarif impor terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak.  Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara pada awal pekan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20% hingga 40%, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia selama pekan ini, yang mana ada delapan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Dari delapan saham, mayoritas atau sebanyak enam saham bergerak naik menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), yang menandakan antusiasme pelaku pasar menyambut IPO.

Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh euforia pencatatan saham baru yang telah menjalankan aksi penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Selain itu, terdapat berita aksi korporasi individual saham menjadi faktor positif yang mendorong penguatan indeks.  Selain itu, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh kebijakan tarif resiprokal AS yang dikenakan kepada Indonesia sebesar 32%. Kebijakan tarif akan dikenakan pada 1 Agustus 2025.

"Hal ini [kebijakan tarif] berpotensi menurunkan daya saing Indonesia jika negara lain mendapatkan tarif yang lebih rendah atas produk sejenis," ujar Ratna dalam risetnya.

 

Sentimen: neutral (0%)