Sentimen
Undefined (0%)
8 Jul 2025 : 11.59
Informasi Tambahan

Institusi: University of London

Kab/Kota: Boyolali, Klaten, London, Solo

Tokoh Terkait

Sejarah Tangsi, Asrama Polisi Belanda Kini Jadi Kantor Satlantas Polres Boyolali

8 Jul 2025 : 11.59 Views 33

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Sejarah Tangsi, Asrama Polisi Belanda Kini Jadi Kantor Satlantas Polres Boyolali

Esposin, BOYOLALI--Ketika mendengar kata 'tangsi', pikiran masyarakat di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, biasanya langsung tertuju pada kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres V pertigaan di timur kantor Satlantas Boyolali.

Pengamat dan pegiat sejarah Boyolali, Muhammad Faiz, menyampaikan nama tangsi sendiri mengacu dari tempat tinggal dinas atau asrama veldpolitie.

Gedung Satlantas, lanjutnya, adalah bangunan veldpolitie atau polisi lapangan detachment Boyolali.

Ia menjelaskan veld berarti lapangan, lalu politie berarti polisi. Faiz menjelaskan institusi ini hadir sekitar 1918.

“Aku pernah baca [buku] profesor dari Leiden University Marieke Bloembergen dalam Polisi Zaman Hindia Belanda tahun 2009, di situ dibilang veldpolitie ada karena tidak berfungsinya polisi konvensional yang gampang melakukan amuk di mata masyarakat,” jelas Faiz kepada Espos, Kamis (3/7/2025).

Kemudian, untuk membangun citra ke masyarakat yang berada, lanjut Faiz, kemudian pemerintah kolonial tak mau menggunakan seragam militer Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) atau tentara Hindia Belanda. Sehingga, seragam veldpolitie dan KNIL dibikin berbeda.

“Jadi semisal ada kerusuhan, bisa dibilang veldpolitie yang pertama kali maju. Semisal ada demo atau apa, mereka yang kali pertama maju. Veldpolitie bawa senapan karaben saat menghadapi kerusuhan, baru kalau kerusuhan susah dikontrol, yang maju KNIL,” jelas dia.

Pria 27 tahun tersebut mengatakan institusi veldpolitie itu mulai didirikan di beberapa kabupaten atau afdeeling zaman Hindia Belanda. Di sekitar Soloraya, tutur dia, veldpolitie ada di Boyolali, Solo, dan Klaten. Di Boyolali, veldpolitie berada di daerah bernama Sunggingan.

“Di Boyolali kebetulan ada foto lamanya di Rijksmuseum, ternyata ada satu album, ada foto veldpolitie satu Soloraya. Ada dia dari Boyolali, Klaten sekarang gedungnya jadi Polsek Kota Klaten,” kata dia.

Ia mengatakan sempat menemukan peta tahun 1932, veldpolitie detachment Bojolali. Saat itu, ada gambar denah seperti rumah dinas, lalu satu bangunan panjang, dan bangunan kecil di sekitarnya.

“Di depan itu ada bangunan rumah dinas, ya depan Satlantas itu rumah dinas veldpolitie. Itu rumah dinas lawas, sekarang masih ada. Itu sekarang jadi rumah dinas Kapolres dan jajaran,” jelas pria yang saat ini menempuh studi Magister jurusan History of Art and Archaeology, SOAS University of London.

Ia mengatakan tangsi yang menjadi pemondokan serdadu, saat ini menjadi bangunan Satlantas Polres Boyolali dan ada taman kanan-kanak di sana. Sedangkan bangunan rumah dinas besar di depan dulu adalah rumah dinas pejabat lebih tinggi zaman Belanda, saat ini menjadi rumah dinas Kapolres, Wakapolres, dan Kasat Lantas.

Soal ukuran pasti area tangsi, ia mengatakan belum menemukan datanya. Bentuk dari tangsi atau asrama veldpolitie saat itu kemungkinan juga berbeda dengan bentuk bangunan kantor Satlantas Polres Boyolali yang sekarang.

Selanjutnya, Faiz menjelaskan Veldpolitie di Boyolali juga bertempat di lokasi strategis karena di peta berada di pinggir jalan raya. Sehingga, ketika ada kerusuhan terjadi, veldpolitie bisa langsung berangkat ke lokasi.

Saat ini, lanjut Faiz, nama tangsi menjadi landmark sehingga turun-menurun menjadi penanda suatu tempat.

“Tapi hingga kapan tangsi veldpolitie itu ada, saya belum mendapatkan informasi atau catatan,” kata dia. 

Sementara itu, salah satu warga sekitar Satlantas Polres Boyolali sekaligus penyedia jasa parkir di sekitar lokasi, Mulyono Pujianto, 57, mengatakan penyebutan nama tangsi sudah ada sejak dirinya masih kecil. Dia mengaku sempat menjadi murid TK yang ada di dalam Satlantas Polres Boyolali.

“Tidak tahu kok namanya tangsi. Tapi dulu saya TK di sini, dulu TK menghadap ke selatan, sekarang ke barat. Bangunan yang lawas atau lama itu yang perkantoran Satlantas, sama rumah dinas Kasatlantas, Kapolres, sama Waka. Yang belakang sama sisi barat itu renovasi,” jelas dia.

Ia mengatakan bagian rumah dinas pejabat Polres Boyolali tersebut sebagian besar masih berupa peninggalan lama baik dari jendela hingga bentuknya.

Kemudian, saat ini yang menjadi gedung Satpas Polres Boyolali itu dulunya adalah tempat tenis. Namun, sebelum itu menjadi area untuk kebun dan area memberi makan kuda.

“Dulu ada bangunan asrama polisi, bentuknya letter U menghadap ke selatan. Saya kecil masih ada, pas mulai parkir 2005 itu sudah enggak ada, buat rehab. Batasnya sampai di masjid belakang,” kata dia.

Ia mengatakan masyarakat umum ketika naik transportasi umum, maka akan menyebut turun ke tangsi dan diturunkan di kantor Satlantas Polres Boyolali.

“Dulu di depan Satlantas ada halte, buat masyarakat naik transportasi umum. Kalau turun tangsi, ya turunnya di sini. Sampai sekarang, orang mengacu tangsi ya di sini,” jelas dia. 

Sentimen: neutral (0%)