Sentimen
Undefined (0%)
7 Jul 2025 : 17.47
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Rio De Janeiro, Shanghai

Kasus: Zona Hijau

Tokoh Terkait

IHSG Tutup Awal Pekan dengan Penguatan

7 Jul 2025 : 17.47 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

IHSG Tutup Awal Pekan dengan Penguatan

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (7/7/2025) ditutup menguat di tengah penantian pelaku pasar terhadap kebijakan dagang terbaru Amerika Serikat (AS) menjelang tenggat pemberlakuan bea masuk resiprokal pada 9 Juli 2025.

IHSG ditutup menguat 35,74 poin atau 0,52% ke posisi 6.900,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,99 poin atau 0,52 persen ke posisi 767,50.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.  Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor barang konsumen non primer naik sebesar 0,85%, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 0,44% dan sektor infrastruktur yang naik 0,20%.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku paling dalam minus 0,52%, diikuti oleh sektor properti yang turun 0,46% dan sektor barang konsumen primer yang turun 0,36%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VICO, SHID, LABA, TRJA, dan VINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CSMI, IOTF, INPS, YUPI, dan MFIN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 885.794 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,82 miliar lembar saham senilai Rp7,50 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 309 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei melemah 223,33 poin atau 0,56% ke 39.587,50, indeks Hang Seng melemah 28,23 poin atau 0,12% ke 23.887,48, indeks Shanghai menguat 0,81 poin atau 0,02% ke 3.473,78, dan indeks Strait Times menguat 18,24 poin atau 0,45% ke 4.031,64.

“Indeks saham di Asia pada sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan melemah, di tengah kebingungan karena pejabat Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan penundaan tarif namun tidak memberikan rincian dari perubahan tersebut,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya.

Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi bahwa bea masuk timbal balik (reciprocal tariff) yang pertama kali diumumkan pada April 2025 lalu, akan berlaku pada 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS, bukan tanggal 9 Juli 2025.

Pada Minggu (6/7/2025), Trump mengatakan Amerika hampir menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dalam beberapa hari mendatang dan akan memberitahukan negara-negara lain tentang tingkat tarif yang lebih tinggi paling lambat pada 9 Juli 2025, dengan tingkat tarif yang lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

Secara terpisah, Trump mengumumkan bahwa bea masuk tambahan sebesar 10% akan dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika yaitu BRICS tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Pengumuman disampaikan pada saat negara-negara yang tergabung dalam BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri pertemuan puncak selama dua hari.

Di sisi lain, para pemimpin negara-negara anggota BRICS menyoroti kebijakan tarif perdagangan Trump dalam pernyataan bersama pada Minggu dengan memberikan peringatan terhadap “tindakan proteksionis sepihak yang tidak dapat dibenarkan, termasuk peningkatan tarif timbal balik yang tidak pandang bulu,”. Tanpa menyebut AS, para pemimpin BRICS menyuarakan kekhawatiran serius mengenai munculnya tarif sepihak (unilateral) dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

Sementara analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan fokus pasar pada pekan ini tertuju pada perkembangan kesepakatan dagang antara AS dengan para mitra dagangnya. Investor juga akan mencermati pertemuan komite moneter Bank Sentral AS untuk mencari kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed tahun ini. Selain itu, musim laporan keuangan kuartal II/2025 juga tercatat akan dimulai pada pekan ini.  

Dari sisi domestik, sejumlah agenda penting yang perlu dipantai pekan ini di antaranya rilis data cadangan devisa, penjualan motor dan mobil, kepercayaan konsumen, dan retail sales. Delegasi Indonesia juga dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman dengan AS pada 7 Juli 2025 terkait hasil akhir negosiasi dagang.  

Indonesia menawarkan komitmen untuk melakukan pembelian produk AS dalam jangka panjang senilai US$34 miliar, di atas defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia sebesar US$19 miliar. Pembelian tersebut termasuk pembelian energi senilai US$15.5 miliar.  Pasar juga akan menantikan pencatatan sejumlah saham baru pada pekan ini.

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan bergerak konsolidasi dalam kisaran 6.800-7.000 pada pekan ini.

 

Sentimen: neutral (0%)