Sentimen
Undefined (0%)
6 Jul 2025 : 22.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Purworejo, Solo

Tokoh Terkait

Tim Dosen FP UNS Beri Dukungan Pengembangan Gula Semut di Bagelen, Purworejo

6 Jul 2025 : 22.34 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Tim Dosen FP UNS Beri Dukungan Pengembangan Gula Semut di Bagelen, Purworejo

Espos.id, PURWOREJO - Empat dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar kegiatan pengabdian masyarakat melalui skema Program Desa Binaan (PDB) di Desa Sokoagung, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kegiatan ini menyasar kelompok wanita tani dan Koperasi Produsen Karnika Mandiri Sejahtera yang bergerak dalam usaha pengolahan gula semut.

Tim pelaksana yang diketuai oleh Prof. Suminah, bersama dosen dari Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UNS, memberikan pelatihan dan pendampingan  teknis penggunaan mesin pengering gula semut (Bp. Santoso), motivasi usaha (Dr. Hanifah Ihsaniyati, SP, M.Si), branding produk (Dr. Ir. Emi Widiyanti, SP, M.Si), manajemen usaha dan pembukuan (Prof. Suminah) dan penguatan kelembagaan (Dr. Ir. Sapja Anantanyu, SP, M.Si). Kegiatan berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa, 16–17 Juni 2025 di Balai Desa Sokoagung.

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas produksi dan pengelolaan usaha gula semut agar petani dan koperasi memiliki daya saing. Dengan pelatihan pembukuan dan branding, kami harap produk lokal seperti gula semut dari desa ini bisa menembus pasar lebih luas, terang Suminah saat ditemui di sela kegiatan.

Di akhir kegiatan pelatihan, tim UNS menyerahkan mesin dan alat produksi gula kelapa, antara lain alat pengering gula semut, evaporator kristalisasi, dan ayakan grill, dan memberikan papan nama Koperasi Produsen Karnika, selain itu juga membantu memperbaiki rumah produksi. Peserta dilatih untuk menggunakan alat secara teknis agar mampu mengoperasikan secara mandiri.

Kegiatan ini didanai oleh hibah PDB Non-APBN melalui LPPM UNS Tahun Anggaran 2025 dan melibatkan partisipasi aktif dari petani, pengurus koperasi, perangkat desa, serta mahasiswa. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan rantai usaha yang lebih kuat dan berkelanjutan di sektor pangan lokal. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi terbuka antara peserta dan tim UNS guna merancang langkah-langkah lanjutan yang relevan dengan kondisi desa.

“Ini bukan kegiatan sekali jalan. Kami tetap melakukan pendampingan secara berkala agar dampaknya berkelanjutan,” ujar Suminah.(*)

Sentimen: neutral (0%)