Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Solo, Yogyakarta
Ini Sosok di Balik “Golek Garwo” yang Sudah Jodohkan Ribuan Orang di Indonesia
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO — Sosok di balik Golek Garwo adalah Ryan Budi Nuryanto pendiri Forum Taaruf Indonesia (Fortais). Fortais berhasil memfasilitasi ribuan orang untuk mencari jodoh, salah satunya yang diselenggarakan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.
Ryan mulanya menginisiasi Golek Garwo di Jogja. Acara ini bertujuan mempertemukan pria dan wanita lajang untuk saling berjodoh. Ryan membuat acara cari jodoh itu karena keresahan pribadi, ia sulit cari pasangan.
“Sambil saya cari, saya juga mengadakan acara cari jodoh,” katanya ketika ditemui di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Minggu (6/7/2025).
Ia tidak hanya mengadakan Golek Garwo, tapi juga nikah massal dengan tajuk Nikah Bareng. Kedua acara itu berbasis di Yogyakarta. Pertama kali digelar 20 tahun lalu, ketika Jogja baru saja melewati gempa pada 2006. “Pertama kali saya mulai itu setelah gempa Jogja, itu momennya,” katanya.
Tidak jarang ia mengadakan Golek Garwo dan Nikah Bareng dengan fasilitas yang seadanya. Bertempat di lingkup RT, RW, hingga kelurahan. Pada awal mengadakan, pesertanya kadang kurang dari sepuluh.
Seiring waktu pesertanya mulai bertambah. Akhir-akhir ini peserta yang mengikuti Golek Garwo selalu tembus ratusan orang lebih. Rentan usianya pun beragam dari mulai 20-an hingga 70-an.
“Bahkan kalau kami di Jogja, yang ikut tidak hanya orang yang beragama muslim, namun juga non-Islam, ada juga dari lintas etnis tidak hanya Jawa, tapi keturunan Arab dan Tionghoa juga ada,” katanya.
Bagi Ryan itu bukan masalah selama peserta juga tidak keberatan. Meski konsepnya memang menggunakan pendekatan dengan syariat Islam, namun hal itu tidak kemudian membuat acara ini eksklusif.
Sebab apa yang dilakukan Ryan sebatas ikhtiar untuk memperkenalkan, tidak sampai mengintervensi pilihan orang. Tahap ke jenjang selanjutnya, adalah urusan masing-masing peserta. Seperti definisi ta’aruf dalam bahasa arab, berasal dari kata lita'arafu" yang bermakna saling mengenal.
Dimulai dari Sesi Perkenalan
Ryan mengatakan upaya untuk saling memperkenalkan itu dimulai dari sesi perkenalan. Ia membuat forum tertutup yang hanya boleh diikuti oleh peserta. Peserta kemudian memperkenalkan diri mulai dari nama, asal, pekerjaan, hingga kriteria pasangan yang diinginkan.
“Setelah itu, kami akan kirim biodata ke masing-masing peserta sesuai kriteria,” katanya.
Kriteria yang Ryan maksud terutama soal umur. Sebab rentan usia peserta bisa terlampau jauh. Tim Fortais akan membagi peserta dari usia di dan di atas bawah 40 tahun. Kemudian biodata yang sudah diisi sebelumnya dikirim sesuai kategori usia.
“Kami mengantisipasi agar, misalnya peserta yang terlalu tua datang ke rumah peserta yang masih muda. Orang tua anak itu sering protes ke saya, kenapa kok yang datang sudah usia lanjut,” katanya.
Ia mengatakan tidak semua peserta memang bisa langsung mendapatkan jodoh langsung. Namun berdasarkan pengalamannya selama ini, setidaknya dalam satu sesi bisa belasan sampai puluhan dari ratusan peserta berhasil mendapat jodoh.
Ikhtiar mencarikan jodoh untuk orang lain ini ia niatkan sebagai ladang ibadah. Ia tidak pernah menarik biaya pendaftaran. Ia juga akan terus memfasilitasi orang-orang agar bisa menjemput jodoh.
Sentimen: neutral (0%)